Kebahagiaan di Tengah Pandemi, Belasan Anak Terlantar di Jatim Mendapat Orang Tua Asuh

Kebahagiaan di Tengah Pandemi, Belasan Anak Terlantar di Jatim Mendapat Orang Tua Asuh Kadinsos M Alwi (baju batik) saat menyerahkan bayi ke salah satu orangtua asuh.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kabar bahagia di tengah pandemi Covid-19. Sebanyak 12 anak terlantar, yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki mendapatkan orang tua asuh. 

Penyerahan dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jatim di Kantor UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) di Jalan Monginsidi, Sidoarjo Kota, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Harap DPD Gerkatin Jadi Jembatan Pemenuhan Kebutuhan Kaum Tuna Rungu

Kepala , M. Alwi mengatakan, program penyerahan anak asuh kepada orang tua asuh ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengentas keterlantaran anak, mengangkat kesejahteran, dan melindungi anak-anak yang terlantar.

"Hari ini, melalui UPT PPSAB Sidoarjo menyerahkan 12 anak yang telah dirawatnya ke orangtua asuh," katanya usai penyerahan anak.

Ia menambahkan, -anak ini melalui beberapa proses. Di antaranya proses administrasi, kepolisian, kejaksaan, serta faktor ekonomi dari calon orang tua asuh. Serta persyaratan utama bahwa setelah lima tahun menikah tidak memiliki keturunan.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke PPKS Wilayah Kota Malang

"Tapi tidak semudah itu. Ada masa perkenalan terhadap anak. Apabila anak yang akan diadopsi itu menolak, maka batal-lah adopsi terhadap anak tersebut. Yang jelas, antara anak dan calon orang tua asuh saling mencintai, terutama dari anaknya," jelas Alwi.

Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono berpesan kepada para orang tua asuh, karena anak yang diterima adalah amanah. Anak yang diasuh harus benar-benar dianggap sebagai anak sendiri, bukan orang lainnya.

"Anak-anak yang diasuh harus dijaga secara baik, termasuk hak-haknya. Mulai perkembangan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Anak-anak tersebut selayaknya sudah harus dianggap sebagai keluarga sendiri, bukan orang lain," pesannya.

Baca Juga: 6 ODGJ di Kabupaten Blitar Dibebaskan dari Pasungan

Sementara itu, Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Dwi Antini mengatakan bahwa terlantar yang telah dirawat di PPSAB Sidoarjo ini kemudian diserahkan ke orang tua asuh merupakan adopsi ke-23.

"12 anak yang diserahkan terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Ke-12 anak tersebut berasal dari Kediri, Malang, Sumenep, Nganjuk, Jember, Gresik, Sampang, Situbondo, Tuban, dan Blitar. Bahkan ada dari Malaysia," urai Dwi merinci.

Di tempat yang sama, pasangan suami istri Ratno (39) dan Yanti (39) asal Surabaya ini merasa sangat bahagia karena selama 11 tahun menempuh bahtera rumah tangga, belum juga dikarunai momongan.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Sapa Penyandang Tunagrahita di UPT RSBG Tuban

"Alangkah bahagianya saya bersama istri mulai hari ini menggendong anak. Mendapatkan anak dari UPT PPSAB Sidoarjo tidak mudah. Saya mengajukan permohonan mulai awal Bulan April 2019. Alhamdulillah, hari ini terkabulkan," ucap Ratno bersyukur.

Hal yang sama disampaikan oleh pasangan suami istri Fatkhul Adhiatmadja (35) dan Friska Juliani. Mereka mengaku sangat bahagia dan terharu karena sudah tujuh tahun belum memiliki keturunan.

"Alhamdulillah, meski melalui proses yang panjang, tetapi hari ini berhasil. Kami bersama istri akan merawat anak ini dengan sebaik-baiknya, hingga dia dewasa," pungkas Fatkhul. (cat/ian)

Baca Juga: Dongkrak Kesejahteraan Warga Miskin, Dinsos Kota Kediri Sudah Salurkan Lebih dari 3.000 Bansos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO