LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur Catur Hermanto mengingatkan fenomena anomali iklim Lanina pada petani Lamongan. Hal tersebut disampaikannya saat Temu Wicara Kontak Tani Tingkat Kabupaten Lamongan di Pendopo Lokatantra, Kamis (26/11/2020).
"Anomali iklim Lanina berdampak pada musim di Jawa Timur. Awal musim hujan tahun 2020/2021 diperkirakan awal November, namun telah dijumpai banyak hujan menjelang masuk musim hujan. Curah hujan di atas normal dengan intensitas yang tinggi dan deret hujan yang lebih panjang akan berpotensi bencana hidrometeorologi, namun tidak usah khawatir berlebihan," ungkap Catur Hermanto.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Catur Hermanto dalam kesempatan yang sama juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Lamongan atas perhatiannya yang sangat besar terhadap bidang pertanian.
"Lamongan ini luar biasa, perhatiannya pada bidang pertanian sangatlah besar. Produktivitas padi nasional saja baru 5,35 ton per hektare, di Lamongan sudah 7,57 ton per hektare. Apalagi jagungnya yang sudah mencapai lebih dari 9 ton per hektare," jelasnya.
Acara Temu Wicara yang mengambil tema Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian Kecamatan) Tonggak Kebangkitan Petani yang Maju, Mandiri, Modern untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, ini juga mendatangkan narasumber dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu Tata Sukmana.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Tata Sukmana menyebutkan bahwa peran kostratani sangatlah penting, yakni sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. Hal tersebut dilaksanakan guna penguatan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berbasis informasi dan teknologi (IT).
"Di Kabupaten Lamongan terdapat lima BPP Kostratani yang sudah mendapat bantuan IT, yakni Kembangbahu, Babat, Laren, Modo, Sugio. Selanjutnya 22 BPP Kostratani disusulkan untuk mendapat bantuan peralatan IT," ungkap Tata Sukmana.
Bupati Fadeli yang hadir membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa ini adalah momentum yang baik di tengah pandemi. Menurutnya, bidang pertanian, peternakan, dan perikananlah yang tidak terpengaruh cukup besar akibat Covid-19.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
"PDRB Kabupaten Lamongan masih didominasi oleh sektor pertanian. Ini berdampak baik di masa pandemi seperti ini. Apalagi sebelumnya kita telah berusaha meningkatkan produksi tanaman pangan, yakni padi dan jagung yang produktivitasnya di atas rata-rata nasional. Namun kita tidak boleh berhenti sampai di sini. Melalui acara ini mari kita tingkatkan wawasan petani Lamongan serta meningkatkan kemampuan berorganisasi serta kelembagaan sehingga dapat melakukan berbagai inovasi di bidang pertanian," ungkap Fadeli.
Pada Temu Wicara Kontak Tani yang dihadiri oleh 150 kelompok tani se-Kabupaten Lamongan tersebut, juga diberikan bantuan yang langsung disampaikan oleh Bupati Fadeli kepada kelompok tani berupa alat pascapanen dan power thresher multiguna, asuransi usaha tani padi (AUTP) yang difasilitasi oleh PT Jasindo, benih jagung, alat perajang tembakau, dan kendaraan bermotor roda tiga. (qom/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News