Qosim-Alif Janji Dirikan BUMD untuk Bantu Pasarkan Tangkapan Ikan Nelayan Bawean

Qosim-Alif Janji Dirikan BUMD untuk Bantu Pasarkan Tangkapan Ikan Nelayan Bawean Qosim membawa ikan pindang hasil sentra pengolahan ikan pindang di Desa Dedawang Kecamatan Tambak. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup-Cawabup Moh. Qosim-Asluchul Alif berjanji akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam perikanan untuk membantu pengembangan usaha dan memasarkan hasil tangkapan nelayan di Sangkapura dan Tambak, Pulau Bawean.

Sebab, hasil tangkapan ikan nelayan di Pulau Bawean tiap tahun cukup besar dan berpotensi meningkatkan perekonomian setempat. Namun, faktanya produksi sebesar itu tidak mampu mendongkrak kesejahteraan nelayan karena ketiadaan industri pengolah ikan serta cold storage untuk menyimpan hasil tangakpan ikan.

Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus

"Jika nanti pada coblosan Pilkada 9 Desember Qosim-Alif menang dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gresik, maka kami akan dirikan BUMD bergerak di bidang perikanan untuk membantu memasarkan dan mengembangkan hasil tangkapan dan usaha perikanan para nelayan," janji Qosim, didampingi Alif saat mendatangi sentra pengolahan ikan pindang di Desa Dedawang Kecamatan Tambak, Sabtu (28/11/2020).

Dikatakan Qosim, melalui BUMD, kegiatan produksi ikan tangkap dari Pulau Bawean bisa dikelola dengan baik. Mulai penyediaan alat tangkap, pengolahan pasca tangkap, pengawetan, pengemasan, hingga pemasaran.

Saat berkunjung di sentra home industri pengolah ikan pindang tradisional, Qosim-Alif memang mendapat sejumlah masukan dari nelayan, pengelola home industri ikan, serta pemuda sekitar.

Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar

Halilah, salah satu pengelola home industri ikan pindang mengungkapkan, ada sekitar 7 home industri yang ada di Desa Dedawang. Sebagian besar mereka berharap ada yang membantu menyediakan bahan baku kendil (tempat pindang dari tanah liat) dan ikan sarden tangkap secara rutin.

"Biar harga tidak naik turun, karena bahan baku ikan tidak stabil pasokannya dan minta dibantu penyediaan sarana transportasi untuk mempercepat penjualan produk ikan pindang ke daerah lain,  seperti di Brondong Paciran, Lamongan. Serta dibantu pemodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi," kata ibu tiga anak ini kepada Qosim-Alif.

Semetara Usman, nelayan Desa Teluk Jati Kecamatan Tambak mengungkapkan, ikan tongkol dan kakap tangkapan nelayan sering rusak karena tidak ada mesin pendingin. Selama ini, mereka mengawetkan ikan secara manual dengan menyediakan boks pendingin diberi pecahan es batu.

Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur

"Harapan kami, di Bawean ini ada tempat pendinginan ikan dan penampung ikan hasil tangkapan nelayan agar tidak cepat rusak dan harganya jatuh. Kami berharap Pak Qosim dan Dokter Alif membantu kami jika sudah dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Gresik periode mendatang," harap Usman.

Menjawab keluhan tersebut, Qosim bersama Alif berkomitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan serta industri kecil pengolahan ikan di Bawean. Solusinya, dengan membentuk BUMD Perikanan. Perusahaan daerah ini secara khusus akan menangani sektor perikanan di Kabupaten Gresik. Baik ikan budidaya maupun ikan tangkap.

Konsepnya, BUMD akan menyediakan kebutuhan nelayan dan petambak budi daya ikan. Baik alat tangkap ikan, pakan ikan, hingga sarana tangkap ikan. Lalu, BUMD Perikanan akan mendirikan cold storage di sejumlah sentra nelayan, seperti tempat pelelangan ikan seperti di Dedawang Bawean atau Campurejo, Panceng.

Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang

"Ikan tangkap nelayan akan kami tampung di cold storage melalui kelompok nelayan. Selanjutnya ikan yang sudah disimpan akan disalurkan ke industri pengolahan ikan seperti Kelola Mina Laut. BUMD Perikanan juga akan membentuk divisi pengolahan ikan yang akan memproduksi olahan ikan dalam bentuk jadi untuk dipasarkan di toko modern dan toko konvensional," terang Qosim.

Sementara bagi pemilik usaha kecil pengolahan ikan nantinya akan dilakukan pendampingan dan pembinaan agar kualitas produksi meningkat dengan kemasan siap saji dan higienis. "Soal permodalan, nanti disediakan melalui program UMKM Bangkit yang mendata pengusaha kecil untuk dibantu pemodalan dan pemasaran hasil produksi," urainya.

"Saya dan Dokter Alif akan senantiasa membawa masyarakat Gresik sejahtera dengan meningkatkan perekonomian melalui program yang kami tawarkan pada visi dan misi Qosim Alif menuju Gresik Ayem Tentrem," pungkas Qosim diamini Alif. (hud)

Baca Juga: Gus Yani-Bu Min Dilantik 17 Februari di Grahadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO