Pj Bupati Sidoarjo Serahkan Bantuan Sembako ke Korban Banjir Tanggulangin

Pj Bupati Sidoarjo Serahkan Bantuan Sembako ke Korban Banjir Tanggulangin Hudiyono didampingi Ketua DPRD Usman menyerahkan sembako kepada korban banjir, di Desa Kedungbanteng, Kamis (24/12). foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bantuan sembako sebanyak 754 paket dari Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo disalurkan kepada korban banjir Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri kecamatan Tanggulangin.

Bantuan secara simbolis diserahkan Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono bersama Ketua DPRD Sidoarjo Usman di Balai Desa Kedungbanteng, Kamis, (24/12).

Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo

Bantuan paket sembako berisi beras 20 kilogram, gula pasir 4 kilogram, minyak goreng 4 liter, 2 kilogram telur ayam, 1 kilogram tepung, 4 kaleng susu kental manis, dan 40 bungkus mie instan.

Untuk desa Kedungbanteng total jumlah sembako yang disalurkan sebanyak 393 paket. Sisanya 361 paket sembako disalurkan ke Desa Banjar Asri.

"Ini salah satu upaya pemerintah mendekat dan hadir di masyarakat yang saat ini sedang mengalami musibah banjir. Kita setiap hari terus memantau kondisi banjir dan melakukan upaya percepatan penanganan. Salah satunya sudah pinjam satu unit pompa penyedot air yang dikirim ke Balai Desa Banjar Panji," kata Hudiyono.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang

Sejauh ini sudah ada upaya-upaya yang telah dilakukan mulai dari peninggian jalan, normalisasi sungai, membongkar bangunan-bangunan liar untuk memperlebar kali Kedung Banteng yang mengalir sampai Desa Banjar Asri.

Selain peninggian jalan, pemkab juga telah menyediakan pasir sirtu di sepanjang titik-titik banjir. Sirtu tersebut dipakai menguruk halaman rumah warga yang tergenang air.

Ketua DPRD, Usman mendukung upaya dengan memberikan bantuan sembako kepada warga korban banjir. Dari sisi anggaran, Usman juga membuka peluang pengajuan apa saja yang dibutuhkan untuk mempercepat penanganan banjir di tiga desa Kecamatan Tanggulangin tersebut.

Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro

"Dewan mendorong dan akan mendukung dari sisi anggarannya. Apa saya yang dibutuhkan oleh akan kita dukung untuk percepatan penanganan banjir di Tanggulangin ini," cetus politikus PKB ini.

Saat ini yang segera harus dilakukan selain memberikan bantuan, menurut Usman, adalah mencari akar masalah penyebab banjir Tanggulangin. Hasil kajian akademik dari ITS Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang, yang terjadi di tiga desa tersebut adalah penurunan tanah (land subsidence).

Menurut warga sekitar, banjir mulai terjadi dalam dua tahun terakhir, sebelumnya tidak pernah. Tiga tahun yang lalu, usai hujan lebat tidak lama air meresap dan menyusut. Namun dalam dua tahun terakhir ini yang terjadi adalah air hujan lama surutnya. Jika dua hari berturut-turut turun hujan, dipastikan akan banjir.

Baca Juga: Siang-Malam, Plt Bupati Sidoarjo Sisir Warga yang Butuh Bantuan

Berdasarkan hasil kajian dari dua universitas, ITS dan Unibraw, yang sudah dipaparkan di pendopo Delta Wibawa beberapa waktu yang lalu, fokus saat ini meninggikan jalan umum dan halaman rumah warga yang tergenang air dengan cara menguruk sirtu. Pemkab juga terus melakukan normalisasi sungai.

Rata-rata air yang menggenangi rumah warga mulai dari 5 cm hingga 20 cm. Bila tidak terjadi hujan dalam dua sampai tiga hari, genangan akan berkurang meski lambat. Namun, debit air akan cepat naik bila hujan turun dalam sehari saja.

Fenomena alam terjadinya penurunan tanah (land subsidence) ini perlu digali lebih jauh penyebabnya karena penurunan tanah terjadi hanya di tiga desa saja, yakni Desa Kedung Banteng, Banjar Asri, dan Banjar Panji. (sta/rev)

Baca Juga: Stan Terbakar, Pedagang Pasar Krian Terima Bantuan dari Pemkab Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO