Siapkan BPSDM Jadi Tempat Isolasi, Khofifah:Jangan Isolasi Diri Jika Rumahnya Tak Memungkinkan

Siapkan BPSDM Jadi Tempat Isolasi, Khofifah:Jangan Isolasi Diri Jika Rumahnya Tak Memungkinkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kondisi Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, Sabtu (26/12/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur terus melakukan upaya penanganan pandemi . Tak hanya tracing dan imbauan mematuhi protokol kesehatan yang makin masif, tapi kesiapan fasilitas dan sarana kesehatan juga tak luput dari perhatian.

Sabtu (26/12), Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa meninjau langsung kondisi Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, yang rencananya akan kembali dijadikan tempat pasien pasca dirawat.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Sebelumnya, Gedung BPSDM Jatim telah digunakan sebagai tempat dan ruang tunggu bagi masyarakat yang tengah menunggu hasil tes PCR hingga pasien yang berkategori ringan. Kali ini, gedung BPSDM Jatim, akan digunakan juga bagi pasien tanpa gejala klinis dan telah menjalani perawatan selama 10 hari. Di mana saat ini, pedoman Kemenkes RI menyebutkan bahwa pasien tanpa gejala cukup di 10 hari saja karena virus sudah tidak menular lagi setelah 10 hari.

Meskipun demikian, berdasarkan National Centre for Infectious Disease, disebutkan bahwa beberapa pasien masih bisa memiliki hasil swab yang positif meski telah melewati 10 hari dan sudah tidak menular. NCID menyebutkan pada 5% pasien hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari dan 32% masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari. Hal ini mengakibatkan berbagai kesalahpahaman di masyarakat karena dianggap pasien yang masih positif sudah dipulangkan. Pada kenyataannya, pasien tersebut sebenarnya sudah tidak menularkan lagi.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

"Untuk mengurangi adanya perbedaan pemahaman di masyarakat terkait masalah periode infeksius dan hasil swab yang positif melebihi sepuluh hari ini, maka mulai hari ini BPSDM yang ada di Balongsari bisa menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah menerima perawatan selama sepuluh hari, tidak ada gejala klinis, namun masih positif," ungkap Gubernur .

Selain itu, hal ini juga diharapkan bisa menurunkan pelaksanaan mandiri masyarakat apabila rumah pasien kurang memenuhi syarat untuk . Inilah kondisi di mana sesungguhnya diharapkan agar masyarakat tidak melakukan mandiri.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

"Jangan mandiri, kalau rumahnya tidak memungkinkan. Kami sudah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang terbaik untuk memastikan yang optimal di BPSDM maupun di Rumah Sakit dan rumah sakit darurat lapangan, silahkan dimanfaatkan sebaik mungkin," pesan Gubernur .

Penggunaan kembali gedung BPSDM Jatim ini dijelaskan Gubernur sebagai langkah pencegahan terhadap naiknya angka konfirmasi positif akhir-akhir ini.

"Pagi ini, saya bersama dr. Joni kordinator tim Kuratif dan Kadinkes ke Gedung BPSDM Jatim di Surabaya. Harapannya untuk bisa memberikan penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di Rumah Sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan maka di Rumah Sakit bisa bertumpuk. Harapannya, penggunaan BPSDM ini juga bisa membantu merelaksasi beban rumah sakit di Jawa Timur khususnya di Surabaya," tandas orang nomor satu di Jatim ini. 

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO