Tangkal Bahaya Intoleran dan Radikalisme, Tiga Pilar dan Masyarakat Sidoarjo Gelar FGD

Tangkal Bahaya Intoleran dan Radikalisme, Tiga Pilar dan Masyarakat Sidoarjo Gelar FGD Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Adriana. (foto: ist)

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bahaya intoleran dan penyebaran kelompok radikal di Indonesia, harus ditangkal oleh kuatnya sinergisitas serta peranan tiga pilar di seluruh wilayah. Guna membahas berbagai upaya yang dilakukan, Selasa (29/12/2020) sore, berlangsung Focus Group Discussion (FGD) melibatkan tiga pilar dan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo.

FGD yang diadakan di Gedung Serbaguna diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat bagi seluruh undangan yang hadir. Salah satunya adalah undangan wajib melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum memasuki gedung.

Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024

Kasatgas Wilayah Jawa Timur Densus 88 Kombes Pol. Wahyu, sebagai pembicara menyampaikan bahwa sejak 2005 sampai sekarang terorisme dan radikalisme menjadi ancaman bagi NKRI.

"Karenanya untuk mencegah bahaya intoleran, terorisme, maupun radikalisme kita semua, baik dari TNI, Polri, pemerintahan mulai dari pusat sampai tingkat desa, beserta tokoh agama dan masyarakat harus duduk bersama guna mengantisipasinya supaya tidak berkembang mempengaruhi masyarakat," jelasnya.

"Dengan memberikan pemahaman serta pendekatan ke masyarakat, kita sampaikan bahwa paham radikalisme dan intoleran sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Keberadaannya sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI," sambungnya.

Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

Dari MUI Kabupaten Sidoarjo, K.H. Imam Mahfudi yang juga sebagai pembicara dalam FGD tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat juga peran serta tokoh agama untuk bergandeng tangan melawan radikalisme dan terorisme.

"Kuatkan pemahaman agama, melalui fondasi nilai-nilai keimanan dan ketakwaan merupakan salah satu kunci menangkal ajaran tersebut," katanya.

Sementara itu, Wakapolresta Sidoarjo AKBP Denya Agung Andriana menyampaikan, keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi masuknya ajaran paham radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat.

Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli

"Karenanya melalui forum komunikasi melibatkan tiga pilar, sangatlah berarti agar kita semua dapat bersama-sama mencegah bahaya intoleran dan radikalisme di wilayah kita," pungkasnya. (cat/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO