New Man Kembali Beraksi, Sosialisasikan Prokes Pakai Bahasa Madura

New Man Kembali Beraksi, Sosialisasikan Prokes Pakai Bahasa Madura New Man sedang beraksi di Pasar Pabean, Surabaya. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - New Man kembali beraksi mengingatkan penerapan (prokes) Covid-19. Setelah sebelumnya keliling Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Mal Tunjungan Plaza (TP), kini ikon unik dengan ciri khas berkepala plontos dan perut buncit itu keliling ke Pasar Kapasan dan Pasar Pabean, Senin (4/1/2021).

Tiba di Pasar Kapasan, ikon Lawan Covid-19 Kota Surabaya itu langsung menyita perhatian para pengunjung dan pedagang. Bahkan, mereka langsung mengabadikan momen datangnya sosok superhero Lawan Covid-19 Kota Surabaya yang berpakaian super ketat warna hijau dengan kaus tangan dan sepatu bot oranye serta memakai masker itu.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Dengan memakai pengeras suara, New Man langsung menyosialisasikan dengan menggunakan bahasa Madura, karena di pasar tersebut mayoritas pedagang dan pembeli berasal dari Madura. Sambil keliling ke dalam pasar pakaian itu, dia tak henti-henti mengimbau supaya warga tetap patuh menerapkan .

Minta tolong gih, angguy maskerra, jek bukka. Jek apolkompol, jeghe jarakna, ben abecco ngangguy sabun. Tore padhe ajege ben disiplin, sopaje corona atau Covid-19 paneka bisa cepat elang. (Minta tolong ya, ayo pakai maskernya, jangan dibuka. Jangan kumpul-kumpul, dijaga jaraknya, dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Mari kita bersama-sama menjaga dan disiplin, supaya Covid-19 ini bisa cepat hilang),” kata New Man nyaris tiada henti di dalam pasar.

Selain sosialisasi , New Man juga tak lupa membagi-bagikan masker kepada para pedagang dan pengunjung pasar yang tidak memakai masker atau pakai masker scuba. Sejumlah pedagang dan pengunjung itu pun terlihat girang ketika mendapatkan masker dari New Man ataupun personel linmas yang mengikuti di belakangnya.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

(New Man sedang beraksi di Pasar Kapasan, Surabaya)

Setelah puas keliling di Pasar Kapasan, New Man pun bergeser ke Pasar Pabean yang merupakan pasar ikan. Tiba di pasar tersebut, dia pun langsung sosialisasi . Lagi-lagi dia menggunakan bahasa Madura. Dia pun tak sungkan-sungkan masuk ke dalam pasar untuk menyosialisasikan itu.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Tore jek loppae, angguy maskerra. Lastari ade’er langsung angguy maskerra. Tore Pak, Bu, kaule minta tolong. (Ayo jangan lupa, dipakai maskernya. Setelah makan langsung dipakai maskernya. Ayo Pak, Bu, saya minta tolong),” ujarnya.

Seusai sosialisasi, Sang New Man yang sekaligus Camat Sawahan M. Yunus mengatakan bahwa dirinya terus berupaya menyosialisasikan di tengah pandemi Covid-19 ini. Tujuannya, supaya masyarakat terus ingat dan tidak kendor dalam menerapkan .

“Saya berharap dengan kostum seperti ini dapat membekas di ingatan masyarakat, yang paling penting pula warga bisa menjadi New Man di keluarga dan lingkungannya masing-masing. Ketika ingat New Man, saya harap mereka ingat dan patuh terhadap ,” harap Yunus.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Yunus memastikan bahwa dirinya akan terus keliling ke berbagai lokasi di Surabaya demi menyosialisasikan . “Jadi, tidak hanya di tengah kota saja yang akan menjadi sasaran, tapi juga berbagai lokasi lainnya yang kami kira perlu untuk didatangi,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Kapasan Hadi Susilo (45) mengatakan, sebagai warga Kota Surabaya dan sebagai pedagang di Pasar Kapasan, dia mengaku bangga dengan adanya ikon New Man yang lahir di Kota Pahlawan ini. Dia mengaku awalnya ikon New Man itu adalah tokoh kartun, tapi ternyata benar ada orangnya dan yang paling mengagetkan ternyata yang jadi ikon New Man itu adalah seorang camat.

“Antara orangnya dan kartunnya yang beredar selama ini persis, ternyata perutnya beneran buncit. Saya bangga sekali tokoh New Man buatan ini sangat kreatif. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia,” kata Hadi.

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Menurutnya, ikon New Man semacam ini sangat efektif untuk menyampaikan pesan supaya warga selalu patuh . Bahkan, dia mengaku tokoh ini sangat mengena dan sangat membekas di benak masyarakat Surabaya. “Semoga warga selalu ingat New Man, ingat New Man tentu ingat ,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Guru Positif Covid-19, PTM di SDN Kebonsari Kota Pasuruan Dihentikan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO