KEDIRI (BangsaOnline) - Polemik yang terjadi tubuh tim sepak bola Persik Kediri semakin tak berujung. Publik tidak banyak tahu badan hukum yang menaungi Persik, termasuk pengelolaan keuangan selama Persik melakoni kompetisi. Kondisi ini memaksa Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar turun tangan.
Mas Abu, sapaan akrab Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar siap menggandeng donatur yang dapat mendanai Persik. Tetapi, Mas Abu mengajukan sebuah syarat yakni, manajemen Persik harus transparan tentang keuangan dan kepengurusan melalui audit.
Baca Juga: Pesta 5 Goal saat Jamu Persikabo, Dhito Optimis Persik Masuk Championship Series
“Masalah utama yang mendera Persik adalah kejelasan badan hukum dan manajemen. Akibatnya, pengusaha di Kota Kediri enggan cawe-cawe menangani Persik,” ungkap Mas Abu.
Lebih lanjut Mas Abu meminta dilakukan audit keuangan persik selama melakoni kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim lalu. Dari hasil audit itu bisa diketahui kondisi keuangan persik dan biaya yang dibutuhkan selama kompetisi. Termasuk transparansi penggunaan dana persik yang berasal dari para donatur dan pihak sponsor.
Untuk diketahui, saat ini tim macan Putih Persik Kediri sedang terpuruk, setelah turun kasta dari ISL. PT. Liga Indonesia mencoret Persik dari ISL lantaran tim Macan Putih tidak memiliki dana untuk menjalani kompetisi.
Baca Juga: Dhito Berharap Jalinan Kolaborasi Persik dan SKASports Bakal Beri Dampak Positif di Komersial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
