SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar pada tahun ini ditunda, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap melanjutkan beberapa pengerjaan finalisasi Stadion Utama Gelora Bung Tomo (GBT). Salah satunya adalah melakukan uji kelayakan lampu di stadion utama, Kamis (21/1/2021) malam.
Pada kesempatan itu, jajaran dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) bersama tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memantau uji kelayakan lampu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Federation of International Football Association (FIFA).
Baca Juga: Sebanyak 2.512 Personel Gabungan Diterjunkan untuk Pengamanan Persebaya Vs PSM di GBT
Satu per satu titik yang sudah diberi tanda diuji kelayakannya melalui alat bernama Lux Meter. Mulai dari depan pintu gate 2 hingga berjalan mengelilingi lapangan.
Tim Ahli dari ITS, Samsul Anam mengatakan bahwa sebenarnya pada tanggal 24 Desember 2020 lalu sudah dilakukan pengecekan yang pertama kali setelah lampu secara resmi terpasang. Sedangkan pengukuran kali ini dilakukan untuk mengecek kembali apakah pencahayaan stadion sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
“Tanggal 24 Desember 2020 lalu sudah dilakukan pengecekan. Tetapi kami sekarang mengecek kembali kebetulan pada saat itu ada sedikit penambahan, dan ini sekarang sudah clear,” kata Samsul Anam di sela-sela uji kelayakan.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Berdasarkan hasil pantauannya, Samsul menyatakan bahwa pencahayaan Stadion GBT ini sudah melebihi kapastitas yang ditentukan oleh FIFA, yaitu 2.000 lux. Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sendiri sudah memberi target khusus, yakni 2.400 lux.
“Artinya sudah lebih tinggi lagi ya. Karena saat bulan Desember saja 2.700 lux, setelah ada penambahan dan sedikit revisi sekarang sudah mencapai 2.850 lux,” urainya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Menurut dia, Pemkot Surabaya memberi standar yang lebih tinggi lantaran karena lambat laun lampu akan mengalami peredupan. Namun, Samsul menjamin jika pelaksanaan Piala Dunia U-20 berlangsung pada tahun 2023 mendatang, maka pencahayaan stadion masih sesuai dengan standar yang ditentukan oleh FIFA.
“Kami sudah hitung ketika mengalami peredupan pun masih akan sesuai dengan standar. Perkiraan turunnya pun menjadi 2.400 lux,” tegasnya.
Samsul menjelaskan, metode yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan sampling. Caranya dengan membagi lapangan menjadi 96 titik lokasi. Dari puluhan titik itu dilakukan pengujian dengan alat dan menghasilkan sekitar 2.850 lux. “Kalau untuk perawatannya tidak terlalu sulit. Karena lampu yang digunakan LED sudah anti cuaca, debu, binatang. Saat hujan pun sudah aman,” papar Samsul.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Di waktu yang sama, Staf Bidang Bangunan DPRKP-CKTR Loli Syahruli menambahkan, periode pengecekan akan dilakukan secara berkala untuk memastikan kondisi lampu baik-baik saja. Terutama menjaga lensa lampu agar tetap bersih, sehingga ketika pelaksanaan U-20 nanti, meski masih ada penurunan tetapi masih sesuai dengan standar FIFA.
“Kita siapkan betul GBT ini adalah sebuah stadion dengan kemampuan internasional untuk kita menerima tamu-tamu. Kita juga perhatikan pencahayaannya tidak hanya dalam stadion tetapi seluruh ruangan,” pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News