PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bencana Alam banjir menerjang Kabupaten Pasuruan. Banjir di Pasuruan ini terjadi setelah Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (3/2).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Kabupaten Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Kadis Cipta Karya yang juga Plt. Dinas Sumber Daya Air, Plt. Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi meninjau lokasi jembatan yang jebol di Dusun Ngerong Desa Ngerong dan tanggul di Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Banjir tersebut melanda 4 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Di antaranya Kecamatan Gempol; Desa Kalirejo, Desa Tambakan, Desa Kalianyar Desa Manarui Desa Masangan di Kecamatan Bangil; Desa Kedungringin, Desa Kedungboto di Kecamatan Beji; dan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton dengan rata-rata Ketinggian air mencapai 20-30 cm.
Banjir yang disinyalir terjadi akibat meluapnya Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan ini telah mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 6 rumah hanyut, 40 jiwa mengungsi, serta 8 rumah mengalami rusak berat dan 31 rumah rusak ringan.
Gubernur Khofifah menyiapkan skema relokasi sementara warga sekitar agar memperoleh hunian sementara dan rekonstruksi untuk menyambungkan kembali jembatan yang putus di Dusun Ngerong Desa Ngerong Kecamatan Gempol.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Setiap ada bencana alam, ada proses tanggap darurat, ada proses recovery, ada proses rekonstruksi," kata Gubernur Khofifah seusai meninjau daerah terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/2) pagi.
Menurut dia, proses rekonstruksi sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan kembali jembatan yang putus. Jembatan tersebut merupakan akses yang menghubungkan Dusun Ngerong dan dusun Payaman di Desa Ngerong.
"Sesungguhnya pemerintah sedang menyiapkan format untuk anggaran-anggaran yang terkait dengan infrastruktur dengan format skema SMI. Tetapi tanggul, jembatan, dan sedimentasi sungai banyak yang harus diperbaiki sehingga Pemprov harus menyiapkan skala priotas dari yang prioritas," ungkapnya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa untuk percepatan proses ini dirinya telah mengomunikasikan dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim yang juga Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga. Ia menjelaskan bahwa untuk proses rekonstruksi ini memerlukan waktu paling cepat 2 bulan untuk Detail Engineering Design (DED).
"Ini tadi saya komunikasikan kalau DED-nya bisa 2 bulan, mungkin tahun ini masih bisa dapat skema SMI untuk infrastruktur dengan grass period 2 tahun dan proses mencicil 10 tahun bagi daerah itu sangat dimungkinkan. Jadi kira-kira begitu. Mengingat APBD tahun 2021 sudah jalan," jelas Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyiapkan skema relokasi sementara untuk penanganan jangka pendek agar masyarakat yang rumahnya hanyut dan rusak berat dapat hunian layak. Karena diketahui daerah tersebut telah mangalami penurunan tanah sejak tejadi peristiwa lumpur Lapindo sehingga menjadi langganan banjir. Hingga saat ini penurunan tanah yang terjadi di sana diperkirakan lebih dari dua meter.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Kemudian menyiapkan format relokasi untuk menyiapkan hunian yang lebih layak bagi warga," imbuhnya.
Gubernur Khofifah juga menyarankan kepada Bupati Pasuruan untuk melakukan recovery psikologi bagi masyarakat. Karena menurutnya melihat dampak yang ditimbulkan pastilah berdampak pada psikologi masyarakat. Oleh sebab itu, dirinya menilai penting untuk dillakukan recovery psikologi.
"Proses recovery kita akan koordinasi dengan pak bupati, ada mungkin psikological recovery itu penting karena mungkin ada trauma-trauma yang dialami oleh warga,"
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Untuk mendukung recovery psikologi ini, Gubernur Khofifah mengajak untuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terlibat didalamnya.
"Kalau di sini saya rasa tokoh lokal mungkin biasanya efektif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News