Tinjau Tanggul Jebol di Pasuruan, Gubernur Khofifah Siapkan Skema Relokasi dan Rekonstruksi

Tinjau Tanggul Jebol di Pasuruan, Gubernur Khofifah Siapkan Skema Relokasi dan Rekonstruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi korban banjir meninjau jembatan yang jebol di Dusun Ngerong Desa Ngerong dan tanggul di Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/2/2021). foto: ist/ bangsaonline.com

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bencana Alam banjir menerjang Kabupaten Pasuruan. Banjir di Pasuruan ini terjadi setelah Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (3/2).

Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa didampingi Bupati Kabupaten Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Kadis Cipta Karya yang juga Plt. Dinas Sumber Daya Air, Plt. Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi meninjau lokasi jembatan yang jebol di Dusun Ngerong Desa Ngerong dan tanggul di Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Banjir tersebut melanda 4 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Di antaranya Kecamatan Gempol; Desa Kalirejo, Desa Tambakan, Desa Kalianyar Desa Manarui Desa Masangan di Kecamatan Bangil; Desa Kedungringin, Desa Kedungboto di Kecamatan Beji; dan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton dengan rata-rata Ketinggian air mencapai 20-30 cm.

Banjir yang disinyalir terjadi akibat meluapnya Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan ini telah mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 6 rumah hanyut, 40 jiwa mengungsi, serta 8 rumah mengalami rusak berat dan 31 rumah rusak ringan.

Gubernur menyiapkan skema relokasi sementara warga sekitar agar memperoleh hunian sementara dan rekonstruksi untuk menyambungkan kembali jembatan yang putus di Dusun Ngerong Desa Ngerong Kecamatan Gempol.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

"Setiap ada bencana alam, ada proses tanggap darurat, ada proses recovery, ada proses rekonstruksi," kata Gubernur seusai meninjau daerah terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/2) pagi.

Menurut dia, proses rekonstruksi sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan kembali jembatan yang putus. Jembatan tersebut merupakan akses yang menghubungkan Dusun Ngerong dan dusun Payaman di Desa Ngerong.

"Sesungguhnya pemerintah sedang menyiapkan format untuk anggaran-anggaran yang terkait dengan infrastruktur dengan format skema SMI. Tetapi tanggul, jembatan, dan sedimentasi sungai banyak yang harus diperbaiki sehingga Pemprov harus menyiapkan skala priotas dari yang prioritas," ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Gubernur menyampaikan bahwa untuk percepatan proses ini dirinya telah mengomunikasikan dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim yang juga Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga. Ia menjelaskan bahwa untuk proses rekonstruksi ini memerlukan waktu paling cepat 2 bulan untuk Detail Engineering Design (DED).

"Ini tadi saya komunikasikan kalau DED-nya bisa 2 bulan, mungkin tahun ini masih bisa dapat skema SMI untuk infrastruktur dengan grass period 2 tahun dan proses mencicil 10 tahun bagi daerah itu sangat dimungkinkan. Jadi kira-kira begitu. Mengingat APBD tahun 2021 sudah jalan," jelas Gubernur .

Gubernur juga menyiapkan skema relokasi sementara untuk penanganan jangka pendek agar masyarakat yang rumahnya hanyut dan rusak berat dapat hunian layak. Karena diketahui daerah tersebut telah mangalami penurunan tanah sejak tejadi peristiwa lumpur Lapindo sehingga menjadi langganan banjir. Hingga saat ini penurunan tanah yang terjadi di sana diperkirakan lebih dari dua meter.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Kemudian menyiapkan format relokasi untuk menyiapkan hunian yang lebih layak bagi warga," imbuhnya.

Gubernur juga menyarankan kepada Bupati Pasuruan untuk melakukan recovery psikologi bagi masyarakat. Karena menurutnya melihat dampak yang ditimbulkan pastilah berdampak pada psikologi masyarakat. Oleh sebab itu, dirinya menilai penting untuk dillakukan recovery psikologi.

"Proses recovery kita akan koordinasi dengan pak bupati, ada mungkin psikological recovery itu penting karena mungkin ada trauma-trauma yang dialami oleh warga,"

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Untuk mendukung recovery psikologi ini, Gubernur mengajak untuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terlibat didalamnya.

"Kalau di sini saya rasa tokoh lokal mungkin biasanya efektif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasutri Terseret Longsor di Wilayah Gunung Bromo: Suami Selamat, Istri Meninggal':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO