LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Mantup Lamongan, Rabu (10/2/2021). Kunjungan ini dilaksanakan untuk meninjau keberlangsungan vaksinasi tahap kedua serta percepatan pelaksanaan vaksin di Lamongan.
“Kita baru saja melaksanakan proses vaksinasi tahap pertama dosis kedua. Harapan kita seluruh proses ini akan berjalan lebih cepat karena pada dasarnya vaksinatornya cukup, fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) juga cukup, asal vaksin datang saja,” kata Khofifah.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Khofifah menyatakan bahwa presiden telah mengarahkan untuk bekerja secara cepat dan detail dalam pelaksanaan vaksinasi. Dia juga mengungkapkan bahwa pada minggu ketiga bulan ini (Februari) Jawa Timur akan kembali memperoleh drop vaksin untuk dapat meluaskan percepatan vaksinasi.
Terkait kabar pelaksanaan vaksinasi yang diperkirakan selesai dalam 10 tahun, Khofifah membantah dan menyatakan kemungkinan vaksin dapat selesai kurang dari 1 tahun.
“Saya ingin menyampaikan datanya bahwa vaksinatornya 11.300, masing-masing vaksinator sehari bisa 30 orang. Dengan begitu kita membutuhkan waktu kira-kira 64 hari untuk dosis pertama. Jika digabung dosis kedua dan jeda waktu kira-kira 140 hari. Andai vaksin siap, vaksinator sehat, fasyankesnya bisa running, Insya Allah dalam 4 bulan bisa selesai,” ujarnya.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
Gubernur juga menerangkan, sesuai arahan presiden, mereka yang terkait dengan upaya memberikan dampak penguatan ekonomi (termasuk pedagang pasar) akan diprioritaskan. Menurutnya, tidak terdapat kendala dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi meski di bulan puasa. Percepatan pelaksanaan vaksin pada bulan puasa dapat dilakukan setelah pelaksanaan buka puasa atau tarawih.
Khofifah juga mengajak masyarakat untuk tetap di rumah ketika libur panjang jika dirasa tidak terdapat keperluan yang penting dan mendesak, karena menurutnya libur panjang berpotensi menyumbang lonjakan pasien Covid-19. “Penegakan disiplin protokol kesehatan menjadi bagian penguat seiring proses vaksinasi yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa realisasi vaksinasi di Lamongan sudah terselesaikan 100 persen. Dia menjelaskan terkait beberapa kendala yang dapat memperlambat vaksinasi, seperti pendataan sasaran, pelayanan yang terkendala karena adanya komorbid, serta pelaporan elektronik yang juga bermasalah.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
“Meski terkendala, Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan vaksinasi 100 persen dengan pendataan dan pelaksanaan pemeriksaan lebih awal. Berapa pun vaksin yang dikirim, kami siap, karena Lamongan benar-benar ingin bebas dari corona,” ungkap Taufik.
Selain itu, Bupati Lamongan Fadeli juga menyatakan, data terkonfirmasi di Lamongan saat ini mencapai 2.429 orang dengan angka kesembuhan 89,48 persen dan angka kematian 6,75 persen. Menurutnya, upaya medis yang terus dilakukan sudah menunjukkan hasil yang positif, yakni menambah tempat tidur menjadi 579 TT (Tempat Tidur), sehingga BOR (Bed Occupancy Rate) mencapai 33 persen.
“Kami terus mengusahakan untuk terus memaksimalkan percepatan penanganan Covid-19. Kami siap melakukan PPKM Mikro sesuai arahan. Menjadikan semua desa di Lamongan menjadi kampung tangguh dan menyiapkan kematangannya secara maksimal,” pungkasnya. (qom/zar)
Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News