Presiden Resmikan Bendungan Tukul, Gubernur Khofifah: 600 Hektare Saluran Irigasi Teraliri Air

Presiden Resmikan Bendungan Tukul, Gubernur Khofifah: 600 Hektare Saluran Irigasi Teraliri Air Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Bendungan Tukul, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Minggu (14/2). foto: ist/ bangsaonline.com

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan salah satu bendungan yang menjadi proyek strategis nasional di Jawa Timur yaitu , Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten , Minggu (14/2).

Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Mensekneg Pratikno, Gubernur Jatim Indar Parawansa, dan Bupati Indartato.

Baca Juga: Pedagang PGS Garansi Tak Pilih yang Lain demi Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Gubernur mengatakan, Bendungan Tukul akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat . Salah satunya bisa menjadi sentra pemberdayaan ekonomi masyarakat. Keberadaan bendungan ini, sebut , antara lain memberikan manfaat bagi lahan pertanian di .

"Setidaknya 600 hektare saluran irigasi bisa teraliri air setiap saat, khususnya di wilayah Kecamatan Arjosari dan Kecamatan ," ujarnya.

Baca Juga: Sapa Pekerja Pabrik Sampoerna, Khofifah Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja dengan DBHCHT

Mantan Mensos RI itu mengungkapkan, juga bisa mensuplai air baku sebesar 300 liter per detik. Tentunya dengan daya seperti ini, bisa menjadi salah satu potensi energi.

" juga bisa menjadi tempat wisata dan lahan konservasi. Sehingga bisa turut meningkatkan tarap ekonomi masyarakat," jelasnya.

Pembangunan dimulai sejak 2015 sampai 2020. Bendungan ini menelan biaya APBN murni sebesar Rp 934,8 miliar.

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

" menjadi salah satu dari enam bendungan di Jatim yang menjadi proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah," imbuhnya.

Keberadaan , lanjut Gubernur , tentunya akan mendukung upaya Jatim untuk terus menjadi provinsi yang secara konsisten berkontribusi tinggi di bidang pertanian secara nasional.

Berdasarkan data BPS pada 2020, produksi padi di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia. Yakni dengan kontribusi terhadap nasional sebesar 18,17 persen secara nasional. Produksi gabah kering giling Jatim sebesar 10,02 juta ton atau setara dengan 5,65 juta ton beras.

Baca Juga: Kunjungi Rumah Industri Gula Merah di Candipuro Lumajang, Khofifah Siap Fasilitasi Replanting Kelapa

Kemudian, produksi jagung Jatim tertinggi di tingkat nasional yaitu sebanyak 6,6 juta ton. Dengan kontribusi terhadap nasional sebanyak 21,8 persen.

"Hal yang tidak kalah membanggakan adalah di saat nilai tukar petani (NTP) di daerah lain mengalami kontraksi, di Jatim tidak terjadi. NTP Jatim masih tumbuh sebesar 0,26 persen," tuturnya.

Baca Juga: Sapa Pekerja di PT Mustikatama Lumajang, Khofifah Tinjau Proses Produksi Padi dan Kayu

Pada kesempatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo menuturkan, menjadi salah satu dari 65 bendungan yang telah dimulai pembangunannya sejak enam tahun lalu. Beberapa di antaranya sudah diresmikan. Salah satunya Bendungan Nipah di Jatim.

, ungkap memiliki peran penting, khususnya untuk pengendalian banjir, mengairi sawah irigasi dan penyediaan air baku. Dengan kapasitas 300 liter per detik, memiliki kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik air.

" bisa meningkatkan indeks pertanaman dari 1 kali tanam padi dan tanam palawija dalam setahun, menjadi 2 kali tanam padi dan tanam palawija. Dengan kondisi seperti ini menjadi salah satu infrastruktur penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan air," jelasnya.(*) 

Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO