Pemkot Surabaya Pastikan Keluarga Santi Marisa Sudah Mendapatkan BST dan KIS

Pemkot Surabaya Pastikan Keluarga Santi Marisa Sudah Mendapatkan BST dan KIS Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat di ruang kerjanya. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat ketika mendengar berita tentang keluarga Santi Marisa. Bahkan, Dinas Sosial dan LPMK setempat juga langsung melakukan outreach ke kediaman keluarga Santi Marisa yang tinggal di Jalan Gresikan, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Hasil outreach tersebut menunjukkan bahwa keluarga Santi Marisa tinggal di rumah warisan orang tuanya dan bukan kontrak. Di dalam rumah tersebut, Santi tinggal bersama suami dan dua anaknya. Santi hanya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai kuli bangunan dan penghasilannya Rp100 ribu per hari.

Baca Juga: Serahkan PKH Plus di Surabaya, Pj. Gubernur Jatim: Penguatan Ekonomi Keluarga Rentan Sosial

“Sedangkan kondisi rumahnya layak huni,” kata Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara di ruang kerjanya, Jumat (19/2/2021).

Febri juga memastikan bahwa keluarga ini sudah mendapatkan bantuan berupa (Bantuan Sosial Tunai) dan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Bahkan, itu sudah didapatkannya sejak awal hingga saat ini.

“Jadi, Santi Marisa memang tidak masuk dalam MBR, tapi suaminya yang bernama Ahmad Toha yang merupakan kepala rumah tangga sudah terdaftar dalam MBR, sehingga mendapatkan itu. Nah, kalau sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa , pasti tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah kota, karena tidak boleh dobel,” tegasnya.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Di samping itu, dia juga menjelaskan bahwa pelajar Surabaya yang tidak bisa mengikuti sekolah daring karena keterbatasan handphone atau paket data, maka Dinas Pendidikan Surabaya sudah memfasilitasinya dengan cara guru memberikan tugas selama seminggu, kemudian pihak guru akan mengambil tugas tersebut seminggu kemudian.

“Sistem semacam ini sudah lama digunakan dan itu terus dilakukan hingga saat ini, sehingga orang tua tidak perlu khawatir karena hanya tidak punya HP dan paket data. Apalagi kalau paket data ada bantuan dari kementerian. Bahkan, bisa pula mengikuti pembelajaran melalui televisi, dan selama ini sudah efektif,” ujarnya.

Sementara itu, Ribut Selamet, Ketua RT 03 Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari juga memastikan bahwa warganya itu memang sudah mendapatkan bantuan dari awal hingga saat ini. “Kami di RT juga ada catatan di buku RT tentang siapa saja warga yang mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan keluarga tersebut mendapatkan mulai awal hingga sekarang,” ucapnya. (ian/zar)

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO