SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri - melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda) - yang sebelumnya rencana pelantikan Kepala Daerah hasil Pilkada 2020 dilaksanakan secara virtual, namun melihat dinamika, Dirjen Otda menginstruksikan dan menyepakati jika format baku yang akan digunakan dalam pelantikan Kepala Daerah melalui hybrid.
Pelantikan hybrid adalah mengikuti pelantikan secara langsung hanya Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih beserta pasangan (istri, suami, atau keluarga lain). Sedangkan, tamu undangan mengikuti prosesi acara pelantikan secara virtual dari daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pilkada 2020 ini akan digelar besok, Jum'at, 26 Februari 2021 di Gedung Negara, Grahadi, Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa pelaksanaan pelantikan ini sesuai dengan SE Kemendagri. Untuk itu, pihaknya juga terus memastikan bahwa pelantikan tersebut akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Kami akan memastikan bahwa pelaksanaan pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," tegas Gubernur Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (24/2).
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
Menurut dia, semua lokasi yang ada di Grahadi akan dikondisikan sangat steril, mulai dari pintu gerbang. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim kesehatan dari RS Menur, RSUD DR Soetomo, dan RS Paru, yang siap melaksanakan pemeriksaan sebelum memasuki area pelantikan.
"Jika membawa Surat Keterangan Kesehatan sendiri, maka minimal harus H-1 hasil PCR yang ditunjukkan. Jika melebihi, kami juga telah menyiapkan rapid antigen saat hari H pelantikan," tegas Khofifah.
Pemprov Jatim juga menyiapkan akomodasi berupa bus bagi kepala daerah yang akan dilantik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Akomodasi ini untuk mengantar mulai dari hotel menginap hingga ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada saat hari pelaksanaan pelantikan.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Khofifah juga menjelaskan, untuk memastikan tertibnya protokol kesehatan pihaknya melarang Kepala dan Wakil Kepala Daerah membawa massa. Sehingga dalam pelantikan mendatang, hanya akan dihadiri oleh Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih beserta dengan pendamping dan 1 orang keluarga. Sedangkan untuk di luar Gedung Negara Grahadi hanya diuzinkan untuk 1 orang ajudan kepala daerah dan 1 ajudan wakil kepala daerah.
"Ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang masih berlaku. Terlebih, karena pelantikan dilakukan secara hybird, masing-masing daerah dapat melihat melalui live streaming, termasuk pihak aparatur masing-masing daerah dapat menyaksikan melalui virtual," tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan Kepala Daerah Jatim 2021, Aries Agung Paewai mengatakan, kegiatan geladi bersih yang dilaksanakan ini mendapatkan pemantauan khusus dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Sebelumnya, Pemprov Jatim juga telah melaksanakan rapat virtual bersama dengan Kemendagri RI, serta seluruh daerah yang melaksanakan pelantikan Kepala Daerah.
Baca Juga: Sempatkan Beli Takjil pada Penjual Makanan Sepi Pembeli, Taushiah Kiai Afif ini Direspon Khofifah
Geladi bersih pelantikan tersebut dilakukan sebanyak 3 tahap. Untuk tahap pertama, dilakukan pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan tahap kedua yang dimulai pukul 16.00 WIB, dan tahap terakhir geladi bersih pukul 19.00 WIB. Selain pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah, juga dilanjutkan dengan geladi bersih pelantikan Tim Penggerak PKK. Dalam tiap sesi pelantikan diperkirakan membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 jam.
Aries menyampaikan, para Kepala Daerah yang akan dilantik tersebut agar menetap di Kota Surabaya hingga kegiatan pelantikan selesai dilakukan.
"Hal ini kami lakukan agar kontrol saat pelantikan sesuai dengan tahapan yang disiapkan. Diharapkan seluruh Bupati/Walikota yang geladi bersih sudah berada di Surabaya 1 hari sebelumnya. Karena mereka juga menunggu hasil Swab PCR yang keluar," kata Aries.
Baca Juga: Dahlan Iskan Ngaku Bangga Sekali terhadap HARIAN BANGSA, Ternyata Ini Alasannya
Jika hasil swab negatif, maka secara keseluruhan pelantikan akan dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah terpilih secara langsung. Namun pihak Pemprov Jatim juga mengantisipasi, jika ada hasil Swab PCR yang positif, maka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut akan dilantik di tempat yang sudah disiapkan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat melalui aplikasi zoom. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News