SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia (lansia) di Gedung Samator, Jalan Kedung Baruk Surabaya, Sabtu (27/2/2021).
Selain Gubernur Khofah juga tampak Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kadinkes Jatim dr. Herlin Ferliana, Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya dr. Joni Wahyuhadi, Direktur RS. Saiful Anwar Malang dr. Kohar Hari Santoso, dan Direktur RSJ Menur dr. Mochammad Hafidin Ilham.
Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
Tiba di Gedung Samator, Gubernur Khofifah bersama Menkes Budi langsung menyapa sekaligus menanyakan kondisi para lansia yang akan dan sudah divaksin. Selanjutnya melihat alur vaksinasi dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat di dalam gedung tersebut.
Seusai meninjau, Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini mengatakan, pada tahap kedua ini terdapat dua kelompok yang menjadi sasaran pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Di antaranya, yaitu pada pemberi pelayanan publik dan lansia.
Baca Juga: Khofifah-Emil Kenang Sosok Bung Karno dan Kedekatannya dengan Ulama NU
“Dua kelompok inilah yang menjadi sasaran kita di tahap kedua. Kalau dibanding dengan pemberi pelayanan publik yang juga berisiko, lansia ini juga berisiko karena kondisi tubuhnya yang rentan,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Khofifah menjelaskan, sesuai pesan dari Menkes, pelaksanaan vaksinasi bagi lansia ini harus dikawal dengan baik agar bisa mendapat vaksinasi sesegera mungkin. Karenanya, untuk mempercepat sasaran dari lansia tervaksinasi pada tahap kedua ini, maka dilakukan vaksinasi massal. Berdasarkan data dari Dinkes Jatim, target yang akan dicapai sekitar 3.000 selama dua hari.
“Jadi nanti kita akan bisa lebih mempercepat pencapaian target sasaran itu dengan dilakukannya pelayanan dengan model vaksinasi massal,” tandas Khofifah.
Baca Juga: Khofifah Dorong Guru Terus Belajar dan Adaptasi Hadapi Perubahan Zaman di Peringatan HGN 2024
Meskipun demikian, Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa protokol kesehatan ini harus benar-benar dijaga walaupun sudah divaksinasi. Ini penting, untuk mencegah terjadinya peluang untuk penularan Covid-19.
"Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker menjadi sesuatu yang penting pada kondisi pelayanan vaksinasi massal seperti ini. Hal ini harus benar-benar dikawal dan dikontrol," tegasnya.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi mengatakan, saat ini sedang berlangsung Vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Targetnya terdapat 38 juta orang atau 62 juta suntikan hingga akhir Juni 2021. Dari total target tersebut terdiri dari 21 juta diperuntukkan lansia, dan 16 juta diperuntukkan bagi petugas pelayanan publik.
“Targetnya terutama itu lansia, karena mereka adalah orang-orang yang berisiko tinggi. Targetnya direncanakan bisa selesai sampai Akhir Juni 2021,” jelasnya.
Karena itu, untuk mendukung vaksinasi bagi Lansia, perlu mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Tidak hanya dari program pemerintah, tetapi harus menggerakkan modal sosial masyarakat.
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga mengapresiasi kolaborasi Gubernur Khofifah bersama Pemkot Surabaya yang telah berhasil mengumpulkan para lansia di Surabaya untuk divaksinasi. Sehingga hal tersebut diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Teman-teman di daerah lain yang memiliki resources, akses , bisa untuk mengajak lansia segera divaksin agar mereka bisa terlindungi dari Covid-19,” ajaknya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News