Tinjau Dampak Banjir Magetan, Khofifah Minta BBWS, Pemkab-Pemprov Bangun Bronjong dan Plengsengan

Tinjau Dampak Banjir Magetan, Khofifah Minta BBWS, Pemkab-Pemprov Bangun Bronjong dan Plengsengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi putusnya jembatan Kedungdowo penghubung Desa Bogem dan Desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro serta Jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan, Magetan, Kamis (18/3). foto: ist

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Hujan deras sekitar 5 jam yang melanda pada Selasa (16/3) lalu berdampak longsor dan banjir yang mengakibatkan rusaknya jembatan penghubung antardesa, antarkecamatan, hingga antarkabupaten.

Hari ini, Kamis (18/3), Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, didampingi Bupati Suprawoto dan Bengawan Solo meninjau lokasi putusnya jembatan Kedungdowo penghubung desa Bogem dan desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro serta Jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan yang merupakan penghubung utama Kabupaten dan Kabupaten Ponorogo.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Melihat kondisi disekitaran Jembatan, menyampaikan perlunya percepatan normalisasi sungai. Namun bukan hanya sekadar normalisasi, tapi juga pembenahan lingkungan sekitar sungai. Mulai bronjong dan plengsengan yang permanen di area kritis perlu diprioritaskan.

"BMKG sudah mewanti-wanti tentang intensitas hujan yang tinggi, jadi bencana banjir yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia - termasuk di Jatim - akan kita detailkan kembali upaya pengendaliannya bersama tim Brantas dan Bengawan Solo. Kita cari solusi secara integratif dan komprehensif,” jelas seusai meninjau lokasi putusnya jembatan Ngunut.

“Upaya yang bisa dilakukan antara lain normalisasi sungai secara lebih masif, mendirikan tanggul, plengsengan, menata hulu-hilir, memonitor gerakan sampah, revegetasi dan sebagainya," tambah .

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Menurut dia, putusnya jembatan Ngunut sangat berdampak pada dinamika mobilitas keseharian warga. Hal ini karena jembatan Ngunut, menghubungkan Kabupaten Ponorogo-Kabupaten . Namun pada Selasa lalu ambrol karena tergerus aliran sungai yang debit airnya tinggi. Untuk itu, menginstruksikan perbaikan plengsengan sungai bisa segera dilakukan.

"Tadi kita sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab , ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov juga. Ketersediaannya cukup, sehingga bisa dimulai sesegera mungkin," katanya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

juga menyampaikan estimasi perbaikan jembatan secara permanen akan memakan waktu empat bulan. Baik dimulai dari pemberian bronjong, pembentukan plengsengan, hingga pembenahan jembatan permanen yang terdampak.

"Kalau pemasangan bronjong bisa satu-dua hari ini dimulai. Kalau untuk jembatan permanen, tadi berdiskusi dengan Pak Bupati, estimasinya kurang lebih 4 bulan bisa selesai," jelasnya

Sementara dampak dirasakan pula oleh warga Dusun Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan. Sisi barat dan timur sungai yang melintasi desa ini mengalami kerusakan. Sebanyak 15 rumah tercatat rusak. Detailnya, di bagian sisi barat 9 rumah rusak dan di sisi timur 6 rumah rusak.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Berdasarkan data yang dihimpun, 13 KK tercatat mengungsi di bagian sisi barat sungai dan 12 orang mengungsi di bagian sisi timur. Bahkan, saat dilakukan peninjauan, ditemukan jembatan gantung yang rusak serta satu rumah warga yang roboh akibat diterjang banjir. Aktivitas warga pun masih berupaya untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang masih ada.

Sebelumnya, bantuan dari Pemprov Jatim telah didistribusikan melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jatim yang diterima secara simbolis oleh Bupati , Suprawoto di Pendopo Surya Graha Kabupaten , Kamis pagi.

Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil

Gubernur menyerahkan bantuan secara simbolis berupa 1.000 lembar glangsing, 40 lembar jumbo bag, 40 lembar bronjong, 20 lembar terpal, 50 paket sandang wanita, 10 pcs matras, 20 paket family kids, 120 paket siap saji, 60 paket lauk pauk, 102 paket tambahan gizi, 50 Paket kebersihan, 50 kardus Tambahan gizi, 20 kardus lauk pauk, 20 kardus makanan siap mie instan, 300 kg beras, dan 1.000 masker kain. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO