KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya untuk mendukung bangkitnya perekonomian masyarakat, terlebih di saat pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Kediri meluncurkan program Kredit Usaha Melayani Warga Kota Kediri (Kurnia). Peluncuran Kurnia di Pasar Setonobetek pada hari Kamis (1/4/2021) kemarin dihadiri oleh sejumlah pelaku UMKM Kota Kediri.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit menyampaikan bahwa Kurnia merupakan inovasi dari Pemkot Kediri untuk pengembangan pembiayaan koperasi dan usaha mikro. Ini adalah salah satu upaya dari Pemerintah Kota Kediri agar sektor perekonomian dapat bangkit kembali.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
“Dampak pandemi ini telah memukul perekonomian seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan pelaku usaha formal, informal, UMKM, dan koperasi. Berbagai upaya perlu dilakukan terus-menerus agar sektor perekonomian dapat bertahan dan dapat bangkit kembali. Oleh karena itu peningkatan akses dan literasi keuangan seluas-luasnya menjadi program prioritas Pemerintah Kota Kediri,”ujar Bagus Alit.
Bagus Alit, berharap agar program Kurnia ini nantinya bisa melahirkan banyak wirausahawan baru di Kota Kediri sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat, serta dapat mendukung percepatan ekonomi nasional di tahun 2021. Untuk itu, ia menyambut baik dan mendorong keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang selama ini sebagai wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder.
Bagus Alit menekankan, dibutuhkan sinergitas, peningkatan komitmen serta kepedulian dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung percepatan pertumbuhan di sektor ekonomi. Tidak lupa Pemerintah Kota Kediri mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk memanfaatkan program Kurnia ini dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
“Karena bunga untuk pengajuan kredit yang diberikan sangat kecil, maka para pelaku UMKM agar biasa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas dia.
Sementara itu, Bambang Supriyanto, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Kediri mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir.
“Dengan suku bunga rendah hanya sebesar 2% per tahun, keberadaan program KURNIA diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kredit informal (rentenir) yang membebankan bunga tinggi. Program ini juga dilakukan dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor perekonomian agar dapat terus bangkit pasca pandemi covid-19,” ungkap Bambang.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Di tempat yang sama, Bagus Hengki pembuat mie soun selaku nasabah program Kurnia merasa terbantu sekali atas adanya program ini. “Saya sangat terbantu sekali dengan adanya Kurnia. Karena usaha yang sudah saya bangun bertahun-tahun ini dapat berjalan dengan baik. Apalagi pada saat pandemi seperti ini, penguatan kapital saya semakin membaik dan stabil,” kata Hengki.
Saat ditanya mengenai proses pengajuan kredit di Kurnia seperti apa, ia menjelaskan bahwa proses pengajuan untuk kredit sangat mudah dan tidak berbelit-belit. Bahkan ia telah mengajukan sebanyak 3 kali. Serta bunga yang diberikan sangatlah kecil hanya 2% per tahun. Itu sangat meringankan beban bagi pelaku usaha seperti dirinya.
Henki berharap agar program Kurnia ini tetap ada dan mungkin bisa ditambah lagi nominal peminjamannya. “Untuk ke depannya, agar tetap berlangsung program Kurnia ini dan kalau bisa ditambah lagi nominal peminjamannya. Karena ini sangatlah membantu kami dari pelaku UMKM dalam mempertahankan usaha kami,” tutup Hengki.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Turut hadir dalam acara ini, Kepala KPw Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia, Kepala OPD Kota Kediri, Kepala Cabang Bank Jatim, Kepala Cabang Bank BRI, Dirut PD BPR, serta Dirut PD Pasar. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News