KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setiap tanggal 2 April, masyarakat dunia memperingati hari Buku Anak Internasional. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Kediri, Hery Purnomo mengatakan, bahwa buku dapat membentuk karakter anak.
“Kepribadian dan karakter anak itu dapat dibentuk melalui buku bacaan mereka, tentu hal ini akan memberikan dampak yang bagus. Dengan catatan, kita (orang tua) harus pandai-pandai memilah dan memilih bacaan untuk anak,” ungkap Hery, Jumat (2/4).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Menurutnya, diperlukan upaya untuk membiasakan anak-anak guna membentuk budaya literasi. “Perlu strategi khusus untuk membuat anak-anak ‘kecanduan’ membaca,” katanya.
Bagi Hery, hal tersebut merupakan investasi jangka panjang. Budaya literasi yang ditanamkan kepada anak sejak dini dapat memperkaya wawasan anak-anak, mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang terampil, kreatif dan inovatif di masa depan.
Hery mengajak kepada seluruh orang tua supaya bijak dalam menggunakan teknologi, terutama gawai untuk anak-anak. “Daripada kecanduan gadget, lebih baik kecanduan buku,” ungkap dia.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Sementara itu, sejalan dengan usaha membudayakan literasi untuk masyarakat Kota Kediri, Hery mengatakan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan telah meluncurkan sejumlah program untuk memupuk minat baca masyarakat.
“Ada perpustakaan keliling di tempat-tempat umum, taman baca di rusunawa, bahkan di tingkat kelurahan juga ada perpustakaan warga. Selain itu, kita juga adakan pemilihan duta baca sebagai role model, terutama untuk generasi muda,” terang Hery.
Namun, untuk saat ini sejumlah program terpaksa harus terjeda sementara akibat pandemi Covid-19. Seperti perpustakaan keliling yang biasanya sering dijumpai di taman-taman kota, bahkan perpustakaan kota terpaksa juga harus ditutup sementara.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Meski demikian, Hery akan terus mengupayakan langkah efektif supaya semua bisa berjalan lagi, meski dengan tatanan yang baru. “Saat ini kita sedang mempersiapkan perpustakaan kota supaya bisa dibuka kembali dengan SOP berbasis protokol kesehatan,” tandasnya.
Hery mengatakan perpustakaan kota siap dibuka kembali pada pertengahan bulan April ini. “Insyaallah pertengahan April perpustakaan kota sudah bisa melayani pengunjung, tapi tetap dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat,” pungkas Hery.
Sedangkan, Fayantri Ekasandra Dewi, Duta Baca Kota Kediri pun juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan, memiliki kebiasaan membaca buku sejak dini mengantarkannya menjadi pribadi yang dinamis dan penuh dengan ide-ide yang membentuk solusi dalam memecahkan permasalahan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
“Buku akan membantu anak-anak untuk membentuk pola pikir, mengolah kata-kata, dan tentunya wawasan yang luas,” ungkap gadis yang baru saja menyelesaikan studinya di SMA Negeri 2 Kediri ini, Jumat (2/4).
Menurutnya, berbekal dari buku, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tanggap, peka terhadap fenomena sosial, dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang mungkin akan mereka jumpai di kemudian hari. “Jadi buku itu sangat penting, membiasakan literasi sejak dini adalah kunci,” tandasnya.
Sedangkan, globalisasi dan pesatnya arus teknologi menuntut orang dewasa terutama orang tua agar bisa lebih siaga. Keberadaan gawai acapkali mendegradasi kemauan literasi pada anak-anak. “Kebetulan saya punya adik di rumah, daripada main hp terus-terusan, saya membacakan buku cerita untuk adik saya,” pungkas Sandra. (uji/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News