APTI Jatim Siap Majukan Petani Tembakau

APTI Jatim Siap Majukan Petani Tembakau Suasana Musda III DPD APTI di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Asosiasi " rel="tag">Petani Tembakau Indonesia () Jawa Timur, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang, Sabtu (10/04/21).

Dalam musyawarah daerah tersebut, Kamudi terpilih sebagai Ketua DPD Jatim. Pada forum tersebut juga dibacakan nama-nama struktur pengurus DPD Jatim. Acara itu juga dihadiri 23 pengurus DPC se-Jawa Timur. Hadir pula perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jatim. Kemudian Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, dan Wabup Sumrambah.

Baca Juga: Paguyuban Petani Tembakau se-Madura Siap Menangkan Khofifah-Emil dengan Suara 90 Persen

Dikatakan Kamudi, pihaknya siap memajukan petani di Jawa Timur. Namun demikian, ia berharap ada perhatian dari pemerintah terkait nasib petani. Sebab selama ini petani seperti anak kehilangan induknya.

"Duitnya diambil, tapi perhatian pemerintah tida ada. Semisal alokasi dana bagi hasil cukai hasil (DBHCHT) khusus Jatim sebesar Rp 600 miliar. Nah, 15 persen dari jumlah tersebut digunakan untuk peningkatan kapasitas petani," usul petani asal Lamongan ini.

"Jadi ada anggaran Rp 85 miliar untuk peningkatan kualitas petani. Kalau anggaran tersebut digunakan secara maksimal, maka bisa lebih memajukan petani di Jatim. Itu harapan kami dari Jatim," imbuhnya.

Baca Juga: Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT

Di tempat yang sama, Ketua DPN (Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi " rel="tag">Petani Tembakau Indonesia) Soeseno mengatakan, di Jawa Timur masih menjadi primadona. Lantaran Jatim merupakan penyuplai terbesar tingkat nasional.

"Produksi di Jatim sangat besar, mencapai 110 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari produksi nasional. Kalau petani Jatim mogok, maka industri rokok tidak ada atau tutup," jelasnya.

Baca Juga: Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi

Masih menurut Soeseno, ke depannya tantangan organisasi dan sektor peran akan semakin berat. Untuk itu, ia meminta agar jajaran pengurus , utamanya di Jatim bekerja lebih giat dan bersemangat, memperkuat organisasi dan memperkuat sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Saya berharap, pengurus yang baru semakin baik dan solid. Organisasi ini perlu diperkuat oleh kepengurusan yang produktif dan berkesinambungan sehingga akan ada regenerasi dan sekaligus mewarisi kultur peran di Indonesia," pungkasnya.

Tembakau merupakan salah satu komoditi unggulan di Indonesia, yang mampu menyerap tenaga kerja, menyumbangkan cukai, dan pajak-pajak lain. Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia memiliki peran cukup besar terhadap penerimaan negara melalui pajak dan cukai.

Baca Juga: Pemkab Situbondo Perbaiki Ruas Jalan Widoro Payung-Sumbermalang, Warga Senang

Selain itu, kehadiran IHT juga memberi dampak positif lain, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan dan perlindungan terhadap petani , dan dampak ganda yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO