PONTIANAK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPW PKB Kalimantan Barat Syarif Muhammad Sybli mengatakan bahwa gerakan reformasi yang menuntut perbaikan internal jajaran DPP PKB terus menggema ke sejumlah provinsi. Menurut dia, bukan hanya Lampung, Sulsel dan Raja Ampat, tapi kini sejumlah DPW PKB se-Kalimantan mulai mendesak menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).
"Untuk sementara ini sudah tiga DPW PKB yang siap berkolaborasi mendukung gerakan reformasi dan pembaharuan di tubuh PKB," kata Syarif Muhammad Sybli dalam keterangan persnya, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
Ia menegaskan, selain tiga DPW PKB Kalimantan, sudah ada tujuh DPC PKB di Kalimantan bergabung. Komunikasi terus berjalan intensif, untuk mewujudkan cita-cita PKB yang lebih baik ke depan. "Saya merasa, PKB ini dikerdilkan oleh Muhaimin dan marwahnya tidak lagi sesuai dengan cita-cita Ulama. Makanya kita harus bergerak agar PKB tidak hancur," tegasnya.
Menurut Syarif, sejak Muhaimin mengambil alih PKB melalui Muktamar Ancol, suasana internal PKB menjadi tidak kondusif. Apalagi Muhaimin sudah memimpin PKB selama tiga periode, sehingga iklim demokrasi PKB tidak lagi sehat. "Kalau terus menerus dibiarkan, maka PKB bisa tidak maju-maju. Padahal tantangan jaman makin berat," paparnya.
Syarif lalu membeberkan dugaan sejumlah aturan AD/ART yang dilanggar oleh Cak Imin. “Seperti terkesan menghilangkan fungsi Dewan Syuro yang dulunya dipimpin oleh Gus Dur. Bukan cuma itu. Belakangan Cak Imin menghilangkan fungsi Ketua DPC,” paparnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Padahal, kata Syarif, DPC-DPC adalah ujung tombak partai dalam meraih suara daerah. Karen itu, saya merasa sedih, karena selama Kepemimpinan Cak Imin, marwah demokrasi di dalam berpolitik di PKB semakin tidak ada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News