May Day, Gubernur Khofifah Ajak Pekerja-Pengusaha Kolaborasi, Saling Mau Dengar Masukan

May Day, Gubernur Khofifah Ajak Pekerja-Pengusaha Kolaborasi, Saling Mau Dengar Masukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa mengajak pekerja atau buruh dan pengusaha saling berkolaborasi dalam upaya mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan.

Menurut dia, kolaborasi kemitraan di antara keduanya dapat semakin mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Peringatan 1 Mei 2021 tahun ini harus menjadi momentum mempererat kolaborasi keduanya.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

"Di masa sekarang ini kolaborasi adalah strategi yang paling tepat dan bijak. Antara pengusaha dan buruh harus saling mengerti dan saling sinergi," ujarnya di Surabaya, Sabtu (1/5).

mengatakan, pemulihan ekonomi nasional akan jauh lebih cepat jika hubungan industrial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja atau buruh berjalan harmonis. Caranya, lanjut , dengan selalu membuka ruang-ruang dialog sosial.

"Semua pihak harus saling mau mendengar masukan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, sebagian besar bisnis atau usaha ikut merasakan dampak yang luar biasa. Tidak sedikit pun yang harus bangkrut dan akhirnya mem-PHK karyawannya," ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

menyebut, baik pengusaha maupun karyawan atau buruh adalah dua elemen yang sama pentingnya. Karyawan patut mendapat kesejahteraan yang layak. Yakni dengan mendapatkan apresiasi yang layak.

Sedangkan di sisi lain, pengusaha membutuhkan jaminan keberlangsungan usaha. Pandemi mengakibatkan banyak dunia usaha lesu. Omzet turun. harus memeras otak untuk memenuhi tuntutan kelompok pekerja. Yakni menaikkan upah minimum karyawan.

"Inilah pentingnya ruang dialog sosial. Karena Pemerintah sendiri tidak bisa mengambil keputusan sepihak dan menguntungkan hanya salah satu pihak," ujarnya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

mengatakan, jika pemerintah mengutamakan kepentingan pekerja, maka bisa mengakibatkan capital flight. Jika kenaikan upah terlalu tinggi, bisa berdampak pada kinerja perusahaan, bahkan bisa berakibat berhenti produksi. Bukan tidak mungkin, perusahaan akhirnya bedol usaha mencari wilayah yang upah karyawannya terjangkau.

Bagi pengusaha, lanjut , bedol usaha bisa menjadi pilihan yang paling memungkinkan. Apalagi, sistem distribusi barang di Indonesia kian membaik karena ada jalur tol. Hitungan perpindahan produksi dari satu daerah ke daerah lain bisa lebih murah.

"Di wilayah Ring I Jawa Timur, ada beberapa perusahaan yang berniat pindah ke daerah lain. Mereka melirik wilayah yang upah minimum karyawannya lebih rendah. Itu dilakukan agar cash flow perusahaan tetap terjaga," terangnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Maka dari itu, kembali meminta kepada pengusaha dan pekerja atau buruh bisa berkolaborasi bersama untuk bisa kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Terhadap keputusan serikat buruh dan serikat pekerja di Jatim yang memutuskan tidak turun aksi di Dunia 1 Mei ini,  Gubernur menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena saat ini penyebaran covid-19 masih belum berhenti. Sebaliknya, mereka memilih berdialog untuk membangun hubungan kerja yang makin kondusif. 'Selamat Internasional. : Recover Together'. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO