Turut Cegah Stunting, PMR SMAN 7 Kota Kediri Juarai Lomba Vlog Edukasi BKKBN 2021

Turut Cegah Stunting, PMR SMAN 7 Kota Kediri Juarai Lomba Vlog Edukasi BKKBN 2021 Siswa-siswi SMAN 7 Kota Kediri, yang tergabung dalam organisasi PMR di sekolahnya berhasil menjuarai ajang Vlog Edukasi BKKBN 2021. (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Siswa SMAN 7 ini yang tergabung dalam organisasi di sekolahnya berhasil menjuarai ajang Vlog Edukasi BKKBN 2021. Ada misi di balik vlog yang mereka buat, yaitu keterlibatan genersi muda untuk peduli akan bahaya stunting.

"Di samping untuk mengikuti lomba, kami sebagai generasi muda ingin mengajak teman sebaya kami khususnya, untuk sadar akan bahaya stunting sejak dini dan melakukan pencegahan melalui video vlog yang kami buat," ungkap Karina Putri Wijaya, salah satu anggota SMAN 7 , Sabtu (5/6).

Karina juga mengatakan bahwa selama proses pembuatan video, ia bersama 4 anggota lainnya berkeinginan untuk mengedukasi para remaja supaya tidak melakukan pernikahan di usia dini.

"Pernikahan di usia dini memiliki banyak risiko, salah satunya berpotensi terjadinya stunting, apalagi jika pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan janin yang kurang, dapat memperbesar risiko tersebut," imbuh siswi yang juga berprestasi di bidang akademis ini.

Benar saja, berawal dari misi mulia tersebut, Karina bersama dengan timnya yang terdiri dari Riski Narendra Adi Nugroho, Fahrudin A. Surya, Nurin Muhanik, dan Adek Kaifana berhasil menyabet juara pertama dalam gelaran yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur. Tentu hal tersebut menuai kebanggaan tersendiri bagi Elisa Febriana Sari, pembina SMAN 7 .

"Alhamdulillah senang sekali, saya tidak menyangka dengan persiapan yang mepet tapi justru bisa memberikan hasil yang maksimal. Saya sangat terharu dengan perjuangan anak-anak," ungkap wanita yang juga mengajar mata pelajaran Sejarah di SMAN 7 ini.

Sementara itu, meskipun bukan termasuk wilayah rentan stunting, namun bukan berarti tidak ditemukan kasus sama sekali. Berdasarkan data Dinas Kesehatan , hingga tahun 2019 kemarin stunting di berada di angka 10,3 persen.

"Rata-rata tersebut masih lebih rendah daripada nasional sebesar 30% dan provinsi 27%," ungkap Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan .

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO