BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Situasi di Kecamatan Arosbaya Bangkalan Madura benar-benar mencekam. Warga sangat ketakutan karena wabah Covid-19 menyerang kawasan Madura wilayah utara itu secara telak dan drastis.
“Di kampung saya saja kemarin ada 6 orang meninggal, tak tahu di kampung sebelah. Tiap hari ada orang meninggal,” kata Lisa Muyassir kepada BANGSAONLINE.com pagi ini, Kamis (10/7/2021). Bahkan, tutur Lisa, dalam satu keluarga ada dua atau tiga orang meninggal.
Baca Juga: Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Yankes Bergerak di Grahadi
Lisa mengaku tak tahu apakah mereka meninggal semuanya akibat Covid-19. “Tapi orang meninggal di kampung tiap hari. Tak seperti biasanya. Sampai bapak saya heran. Seumur hidup, kata bapak saya, baru kali ini menemukan situasi dan wabah seperti ini,” jelas Lisa.
Lisa dan keluarganya mengaku benar-benar ketakutan. “Saya sekarang tak pernah keluar kalau tak penting sekali,” kata Lisa yang sehari-harinya biasanya berjualan baju di pasar Arosbaya. “Paling saya keluar hanya beli ikan (untuk masak) dan langsung pulang,” tambahnya.
Bukan hanya Lisa. Semua warga Arosbaya, menurut dia, sekarang lockdown sendiri. “Mereka semua isolasi sendiri. Padahal dulu kalau ada orang pakai masker ditertawakan. Sekarang mereka (pakai masker) rangkap dua, rangkap tiga. Saking takutnya,” kata Lisa. Kali ini Lisa tertawa.
Baca Juga: Paslon Luman Didukung Kiai di Bangkalan saat Lukman Silaturahmi ke Ponpes Salafiyah Sya'idiyah
Menurut Lisa, sekarang Arosbaya sepi. Padahal daerah ini dulu menjadi arena pelesir dan tempat nongkrong anak-anak muda dari berbagai desa Bangkalan bagian utara.
“Sepi sekali. Apalagi sekarang banyak polisi dan tentang berjaga,” tutur Lisa.
Lisa mengatakan, sekarang warga Arosbaya sadar bahwa Covid-19 benar-benar ada. Padahal dulu, kata Lisa, mereka tak percaya. Menurut dia, kasus Covid-19 meledak di Arosbaya sehabis tellasen topak (lebaran ketupat).
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
“Sebelumnya banyak sekali oreng aremoh (punya hajat resepsi pernikahan dan sebagainya). Saya sehari sampai menemukan 6 bubuwan (buwuhan),” katanya. Otomatis terjadi kerumunan besar di mana-mana.
Tapi kini kondisinya beda. “Sekarang orang takut sendiri. Isolasi sendiri. Dan mereka tak berani keluar rumah,” kata Lisa yang berkali-kali minta didoakan agar selamat dan pandemic di kampungnya cepat berakhir.
Pantauan BANGSAONLINE.com, sebelum terjadi lonjakan drastis kasus di Bangkalan, terutama Arosbaya, memang orang-orang di Madura banyak yang tak percaya terhadap Covid-19. Bahkan saat BANGSAONLINE.com ke Madura ada orang bertanya, “Apa benar Covid-19 itu ada.” Ia tampak tak percaya ada pandemi Covid-19. Kaena itu mereka tak pakai masker. Bahkan siapun yang pakai masker saat itu terasa asing di Madura karena sendirian.
Baca Juga: Billboard Paslon Moh Baqir-Taufadi Bertebaran Jelang Pilkada Pamekasan 2024
Kini wabah Covid-19 tak hanya menyerang Arosbaya tapi juga Desa Klampis, tetangga desa sebelahnya. Di desa ini lonjakan kasus Covid-19 dikabarkan melonjak drastis.
Lalu bagaimana sikap para bupati di Madura, terutama di Bangkalan? Menurut salah seorang warga, selama ini memang tak ada langkah konkret dan masif dari Pemkab Bangkalan untuk sosialiasi penyadaran masyarakat. Pantauan BANGSAONLINE.com saat ke Bangkalan, hanya ada spanduk kecil di beberapa tempat yang bersifat imbauan patuh prokes. Misalnya di Rumah Makan Amboina ada spanduk ukuran sekitar 50 cm.
“Karena selama ini tak ada kasus yang menyolok ya tak ada langkah apa-apa. Tak ada sosialiasi,” tutur seorang di Bangkalan. Para bupati itu baru terkaget-kaget setelah kasus Covid-19 meledak di daerah yang dipimpinnya.
Baca Juga: Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung bergerak ketika di Bangkalan terjadi ledakan tinggi kasus Covid-19. Bhkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meninjau pos langsung penyekatan dan tes rapid antigen di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6/2021) lalu. Pada kesempatan itu, Menkes didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, dan sejumlah pejabat dari Pemprov Jatim.
Tiba di pos penyekatan itu, rombongan Menkes langsung disambut oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum. Turun dari mobil rombongan, mereka langsung diskusi. Wali Kota Eri juga sempat menyampaikan perkembangan penyekatan di pos Suramadu sisi Surabaya itu. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News