SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekitar seratus relawan disabilitas (tunarungu) mengikuti rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana dengan tema “Tangguh Bersama Seluruh Elemen Masyarakat Jawa Timur”. Acara yang dikuti para relawan disabiltas se-Jawa Timur ini digelar di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jumat (11/6).
Koordinator Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim Dian Harmuningsih menjadi narasumber acara ini. Selain dia, juga ada narasumber Sekjen FPRB Catur Sudarmanto (Mbah Darmo).
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Rakor dibuka Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto. Ia menjelaskan, peran relawan, termasuk kelompok disabilitas, sangat penting. Mereka bisa menyosialisasikan penanggulangan bencana kepada kelompok atau komunitasnya.
Sementara, Dian Harmuningsih mengungkapkan, relawan disabilitas bisa bersinergi bersama relawan penangulangan bencana. Kapasitas para relawan disabilitas perlu ditingkatkan dalam upaya ketangguhan yang mandiri. Baik diri sendiri maupun keluarga.
"Penanggulangan bencana urusan bersama. Semua bisa jadi subjek. Sinergitas perlu dijadikan nyata, bukan hanya sekadar wacana," katanya di hadapan para peserta.
Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur Sasar Perairan Madura
Dalam acara ini ada pertanyaan yang cukup menarik dari salah seorang peserta. Peserta bernama Mei ini menggunakan bahasa isyarat ketika bertanya.
"Bagaimana melakukan evakuasi jika ada yang seperti kami. Sedangkan tim penolong tidak bisa bahasa isyarat, sehingga tidak mengerti maksud kami," demikian pertanyaan dari Mei.
Menurut Dian, pertanyaan itu menyadarkan semua yang hadir, bahwa relawan penanggulangan bencana juga perlu dibekali kemampuan bahasa isyarat.
Baca Juga: Peringati HDI 2024, Pemkot Pasuruan Dukung Kesetaraan dan Rasa Percaya Diri Penyandang Disabilitas
“Tujuannya agar saat kita berkomunikasi dengan teman-teman disabilitas kita semua bisa memahami,”imbuh Dian.
Dian berharap, ke depan, bisa bekerja sama mengadakan sebuah pelatihanbahasa isyarat atau dikenal dengan istilah Bisindo (bahasa isyarat Indonesia) bagi relawan dan masyarakat umum. (*/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News