Di AMSI Jatim, Khofifah: Dengan Digitalisasi, Investasi Jatim Tumbuh 33,8%

Di AMSI Jatim, Khofifah: Dengan Digitalisasi, Investasi Jatim Tumbuh 33,8% Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka seminar nasional bertema 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital Cettar Bagi Pembangunan Jatim', yang diselenggarakan AMSI Jatim di Royal Senyiur Hotel Pasuruan, Jumat (11/6) malam. foto: Pemprov Jatim

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bertajuk Seminar Nasional dan Rakerwil Asosiasi Media Siber Indoenesia (AMSI) Jawa Timur 2021, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa membuka kegiatan yang mengambil tema 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital Cettar Bagi Pembangunan Jatim', yang diselenggarakan di Royal Senyiur Hotel Pasuruan, Jumat (11/6) malam.

Dalam presentasinya, Gubernur Jatim yang akrab disapa tersebut menyampaikan, bahwa sistem digital yang diterapkan Pemprov Jatim berdampak positif pada proses pengambilan kebijakan yang dilakukan. Digitalisasi yang dilakukannya bersama seluruh jajarannya di Pemprov Jatim dengan membangun sistem pelayanan, sistem pendataan dan sistem pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

“Dengan sistem digital yang kita bangun, investasi Jatim tahun 2020 tercatat tumbuh positif 33,8 persen di tengah pandemi Covid-19. Realisasi investasi tahun 2020 justru bangkit dibandingkan tahun 2016-2019," kata .

Untuk memberikan pelayanan dan inovasi yang lebih cepat Gubernur membuat program Jatim Online Single Submission (JOSS). Program inovasi tersebut bertujuan untuk mempermudah sistem perizinan dan realisasi yang dituangkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 60 Tahun 2020.

"JOSS ini adalah sebuah sistem elektronik terintegrasi yang dibangun DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Jatim yang tujuannya untuk mempermudah perizinan di bawah kewenangan Pemprov Jatim. Selain itu juga ada program mempercepat perwujudan Satu Data Indonesia atau SATA, yang saat ini sudah ada sebanyak 34 perangkat daerah atau 64 persen dari seluruh perangkat daerah yang memenuhi penyelenggaraan SATA Jatim 2021," jelasnya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Lebih lanjut menjelaskan, jika adanya sistem digital dengan ditambah adanya kolaborasi dan suasana Jatim yang kondusif, maka akan menjadi sebuah kolaborasi yang baik dalam mendatangkan investor menanamkan investasinya di Jawa Timur dengan harapan percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat bisa dicapai.

"Kita semua menjadi garantor yang menjadikan investor tertarik berinvetasi di Jatim. Mari kita jaga Jatim kondusif dan produktif,” ujar mantan Menteri Sosial RI tersebut.

Dalam paparannya, membuktikan, bahwa dengan adanya pemanfaatan investasi di Jawa Timur pada 2020, terbukti dengan tumbuhnya ekonomi sebesar 33,8%. Di mana angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang berkisar diangka 2,1%.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Disamping itu realisasi investasi Jatim tahun 2020 yaitu Rp. 78,3 Trilliun, adalah yang tertinggi selama lima tahun terakhir,” imbuh .

menambahkan, Jawa Timur menjadi provinsi penyangga pada sektor logistik bagi 16 provinsi yang ada di Indonesia bagian timur. Menurut dia,hampir 80 % bahan logistik di beberapa provinsi tersebut disupplai dari Jawa Timur.

"Logistik kita itu mensuplai di 16 provinsi di Indonesia bagian timur di luar Sulawesi Selatan. Untuk itu, jangan sampai Jawa Timur ini 'batuk'. Karena, jika batuk maka dropletnya itu bisa sampai ke Ibu kota DKI - Jakarta. Jawa Timur merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Jatim sebuah kekuatan yang luar biasa. Menjaga kohesifitas dan spirit serta keindonesiaan di Jatim menjadi sangat penting," tandas .

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Oleh karena itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menegaskan, bahwa adanya era di sektor ekonomi dan pemerintahan menjadi sebuah hal yang sangat penting. Utamanya yang mengarah kepada sektor percepatan perizinan dan sektor pelayanan maupun kebijakan.

Sementara Ketua AMSI pusat Wenseslaus Manggut mengapresiasi transparansi data dan juga sistem yang diterapkan Pemprov Jatim. Wens, sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa problem data, cara mendapatkannya, serta cara pengemasannya saat ini dibutuhkan media siber untuk dapat lebih mempermudah memberikan informasi kepada masyarakat.

"Kami juga melatih bagaimana mencerna data, dan kemudahan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kami juga melatih untuk berbagai daerah, agar data tersebut dapat dikemas dan bisa dikonsumsi publik. Dan kita mengetahui publik butuh data seperti apa," imbuh Wens. (tim)

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO