SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Formatur Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mengajukan nama-nama kepengurusan DPW PPP Jatim kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Kamis (17/6/2021) sore.
Meski telah diajukan, namun kabarnya untuk posisi ketua dan sekretaris belum juga mengerucut.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
Sebab, untuk dua posisi tersebut masih diajukan masing-masing empat nama. Meski tak disebutkan secara rinci, beberapa di antara mereka sudah kerap disebut-sebut potensial untuk menempati posisi tersebut.
Saat dikonfirmasi, salah seorang tim formatur, Zeiniye, membenarkan pihaknya bersama rekannya, telah ke DPP PPP untuk menyetorkan hasil keputusan tim formatur.
"Komposisi kepengurusan diserahkan ke DPP PPP. Intinya formatur tadi ditemui DPP," kata Zeiniye saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (17/6/2021) malam.
Baca Juga: Optimis Bangkit di Pemilu 2029, PPP Tanggalkan Stigma Parpol Kalangan Tua
Sekalipun demikian, Anggota DPRD Jatim itu enggan mengonfirmasi nama-nama yang diajukan. Zeiniye hanya berkomentar jika tahap selanjutnya adalah urusan DPP PPP. Pihaknya hanya menunggu keputusan tertinggi dari partainya tersebut.
"Karena ini etika dalam formatur, selama SK DPP itu belum disampaikan, kami belum bisa menyampaikan kepada publik. Mohon bersabar," ungkap Zeiniye.
Pengamat politik dan peneliti Surabaya Survei Center (SSC) Surokim Abdussalam mengatakan, jika yang diusulkan adalah figur alternatif, maka setidaknya hal itu dapat menjaga stabilitas di internal PPP Jawa Timur. Skema jalan tengah bisa jadi solusi.
Baca Juga: Warga Jetis Ucapkan Janji Setia untuk Menangkan Pasangan Mubarok
"Figur kompromi itu sebaiknya adalah orang yang dipercaya Pak Musyaffa sehingga akan lebih memudahkan konsolidasi," kata Surokim.
Namun persoalannya, dalam kacamata Surokim, adalah tidak hanya bertumpu pada konsolidasi internal semata. Tantangan PPP di bawah nahkoda kepengurusan selanjutnya adalah kemampuan ekspansi.
Kemampuan untuk memaksimalkan ceruk pemilih dalam kontestasi pemilu mendatang menjadi tantangan PPP. Yaitu, mengembalikan PPP sebagai rumah bersama bagi pemilih, terutama Islam. Sehingga, figur yang bisa dimunculkan adalah yang memiliki power simbolik baik di struktural maupun kultural.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
"Sebisa mungkin figur itu punya power simbolik dan kultural yang kuat yang bisa memberi magnet bagi pemilih pemula, perempuan, dan juga pemilih nahdliyin yang menjadi pemilih seksi 2024," ungkap Surokim.
Sebelumnya, Ketua Panitia Muswil PPP Jatim, Abdul Rasyid meyakini pada 21 Juni mendatang sudah ada susunan kepengurusan DPW. Formatur memang dibatasi waktu hanya 20 hari pasca dibentuk pada 1 Juni lalu. Sehingga sesegera mungkin memang harus menyusun kepengurusan.
"Insyaallah tanggal 21 Juni nanti PPP Jawa Timur sudah memiliki kepengurusan hasil keputusan tim formatur yang diberi mandat saat Muswil IX,” kata Abdul Rasyid belum lama ini.
Baca Juga: Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah Daftar ke KPU Situbondo
Rasyid memastikan dalam tahapan Muswil, seluruhnya sudah berjalan sesuai dengan AD/ART serta PO Partai. Tak ada satu pun tahapan muswil yang terlewati. Mulai dari pembukaan yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian sesi sidang paripurna semua pembahasan berjalan relatif baik, menjalankan amanat AD/ART, PO, hingga tata tertib Muswil. Termasuk sesi pemilihan tim formatur yang kemudian menghasilkan 7 orang anggota, dengan rincian, 5 orang perwakilan DPC, 1 orang dari DPW, serta 1 orang dari DPP. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News