SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta para orang tua waspada terhadap penularan Covid-19 terhadap anak-anak. Ia mengimbau agar tidak membawa anak keluar rumah kecuali urusan urgen seperti kepentingan layanan kesehatan.
Berdasarkan data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1 dari 8 pasien Covid-19 adalah anak-anak. Selain itu, case fatality rate (kematian) terhadap pasien Covid-19 anak berada di rentang 3-5 persen.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
“Fakta ini harus menjadikan kita semakin waspada. Tidak usah bawa anak keluar rumah kalau itu tidak mendesak. Ajak anak bermain dan belajar di rumah saja. Tempat paling aman saat ini untuk anak adalah rumah,” ujar Khofifah dalam rilisnya dari tempat isolasi, Kota Surabaya, Senin (28/6).
Khofifah juga meminta para orang tua tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bagi orang tua yang memiliki gejala corona harus segera melalukan isolasi dan menjaga jarak dengan anak untuk sementara waktu.
“Saya harap orang tua bisa lebih bijak dalam menyikapi kecenderungan melonjaknya penyebaran Covid-19 saat ini. Kasus transmisi Corona antar anggota keluarga yang menyebabkan klaster keluarga meningkat sangat signifikan. Ini karena ada anggota keluarga yang tidak sadar terinfeksi corona karena tanpa gejala dan membawanya ke rumah,” tuturnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
"Klaster keluarga bahaya karena di rumah itu kan mungkin ada lansia, ada ibu hamil, serta ada anak kecil, o rang tua yang kemungkinan dengan komorbid, yang berpotensi lebih memburuk saat terinfeksi corona. Kelompok rentan sangat mungkin ada di keluarga. Khusus anak-anak, mereka cenderung sulit mengutarakan gejala yang dirasakannya, maka orang tua perlu waspada,” tambah Khofifah.
Khofifah mengingatkan vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan. Kemungkinan tertular kembali dan menularkan virus Covid-19 masih sangat besar jika longgar terhadap protokol kesehatan atau jika ekosistemnya kurang mendukung. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News