Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes Turun Langsung Percepat Distribusi Bansos PPKM Darurat

Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes Turun Langsung Percepat Distribusi Bansos PPKM Darurat Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberangkatkan bantuan sosial PPKM darurat di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, Sabtu (17/7) siang.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bersama Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberangkatkan bantuan sosial PPKM darurat di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, Sabtu (17/7) siang.

Bantuan berupa paket sembako itu diberangkatkan Panglima TNI, , dan usai meninjau posko PPKM mikro di Balai Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo. Turut hadir jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Forkopimda Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya

mengungkapkan, secara nasional bansos tersebut berjumlah 70.000 paket sembako atau 2.500 ton beras. Distribusinya melalui jajaran TNI-Polri, untuk masyarakat terdampak PPKM darurat. meminta penyaluran bansos tersebut dipercepat dan dikawal agar tepat sasaran.

Ia menyadari, kebijakan PPKM merugikan banyak pihak, terutama dari segi ekonomi. Namun, menegaskan hal itu harus dilakukan demi memutus rantai penularan , khususnya di daerah-daerah.

Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan

"Mau tidak mau kita harus menjaga mobilitas dengan melaksanakan upaya-upaya pembatasan. Kepatuhan pada aturan PPKM Darurat juga harus ditingkatkan," tegasnya.

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak semua elemen masyarakat kerja sama menghadapi pandemi . "Jika diibaratkan kondisi saat ini kita sedang menghadapi peperangan menghadapi musuh yang tidak kelihatan, yakni Virus Corona," ujar Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang

Menurut Hadi, ada strategi defensif-ofensif untuk menghadapi . Strategi defensif yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan 5M dan melaksanakan vaksinasi, sehingga diharapkan pertahanan diri akan kuat.

Sementara strategi ofensif adalah menyerang musuh yang tidak kelihatan tersebut. Hal ini dilakukan tenaga kesehatan melalui testing, tracing, dan treatment. “Saat ini kita perlu bersama-sama menunjukkan peran masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan ini,” katanya.

Sementara terkait kasus yang melanda Desa Sawotratap, Budi Gunadi meminta percepatan penanganan dengan memperkuat sinergitas empat pilar, yakni TNI, Polri, pemerintah desa, dan puskesmas atau bidan desa.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo

"Perhatikan betul setiap perkembangan warga yang jalani isolasi mandiri, termasuk upaya 3T dan penerapan disiplin protokol kesehatan ke masyarakat," pesannya. (cat/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO