GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengukuhkan 61 orang anggota Relawan Pemulasaran Jenazah Covid-19 Gresik di halaman Kantor Bupati Gresik, Rabu (22/7/2021).
Pengukuhan ditandai dengan pemakaian jaket uniform kepada dua orang perwakilan relawan, Thoriqy Fajrin (39) dan Juliati (49), yang dipasangkan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah.
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Turut hadir seluruh anggota Forkopimda beserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Gresik.
Gus Yani, sapaan Bupati Gresik mengatakan, para relawan pemulasaran jenazah ini akan ditempatkan di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 yang ada di Gresik.
"Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesiapan para relawan untuk melaksanakan tugas kemanusiaan yaitu pemulasaran jenasah Covid-19. Kami mengingatkan kepada relawan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Kami pastikan agar saat pulang dalam keadaan sehat dengan melakukan tes swab setiap 3 hari sekali," ucap Bupati Gus Yani saat menyampaikan sambutan.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Gus Yani menyatakan para relawan bertugas lima hari dalam seminggu, dibagi dalam 3 shift. "Untuk keamanan, para relawan ini sebelumnya sudah dibekali dengan pelatihan dari sisi kesehatan maupun maupun keagamaan. Saat bertugas juga dibekali dengan berbagai sarana pengamanan diri berupa hazmat, masker khusus, dan setiap tiga hari mereka akan di tes swab," terangnya.
Ada 6 RS yang telah ditetapkan oleh Pemkab Gresik untuk penugasan relawan tersebut, yaitu RS Ibnu Sina, Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, PKU Ujungpangkah, RS Watestanjung Balongpanggang, dan RS Randegansari Driyorejo.
Juliati mengatakan bahwa keikutsertaannya sebagai relawan ini sebagai panggilan jiwa. "Sebelumnya saya adalah petugas pemulasaran jenazah di kompleks perumahan saya. Sejak pandemi covid melanda saya meliburkan diri karena tidak berani. Saya terpanggil menjadi relawan untuk menyumbangkan tenaga dan kemampuan yang saya miliki. Saat ini saya merasa aman karena telah diberi pelatihan khusus dan dibekali dengan berbagai pengaman," katanya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Ditanya tentang kesan keluarganya, Juliati mengatakan mereka memberikan dukungan setelah dirinya memberi pengertian. Mengingat adanya rasa aman dengan pelatihan dan berbagai sarana pendukung yang sudah disiapkan pemerintah.
"Dibanding saat awal covid melanda dulu, saya sering memandikan jenazah tanpa pengaman, padahal saya belum tahu tentang jenaslzah tersebut. Alhamdulillan Allah masih melindungi saya dan Insyaallah akan terus dilindungi," terangnya.
Sementara Thoriqy Fajrin, koordinator relawan mengatakan bahwa yang dikukuhkan ini sebanyak 61 orang. Mereka merupakan peserta yang lolos berbagai seleksi, dari jumlah semula 100 orang pendaftar. "Kami siap merekrut kembali serta menyeleksi dan memberikan pelatihan kepada relawan baru lagi apabila dibutuhkan," katanya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi menambahkan, bahwa pasca dikukuhkannya relawan pemulasaran jenazah, tenaga kesehatan (nakes) yang ada akan diinstensifkan untuk hal yang lebih penting. "Misalnya para tenaga kesehatan ini akan menjadi tenaga vaksinator untuk percepatan vaksinasi di Gresik," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News