
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) terus peduli terhadap warga terdampak Covid-19.
Kali ini bentuk kepedulian itu diwujudkan BHS dengan membagikan puluhan ribu paket daging kurban, Kamis (22/7/2021).
Puluhan ribu paket kurban tersebut dibagikan kepada warga terdampak Covid-19 di Sidoarjo dan Surabaya. Puluhan ribu paket daging kurban hasil penyembelihan 30 ekor sapi dan 40 ekor kambing. Puluhan hewan kurban ini berasal dari BHS Peduli, PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia (ASSI).
"Tahun ini kami sengaja memperbanyak berbagi hewan kurban. Karena banyak masyarakat terdampak Covid-19 yang membutuhkan bantuan," cetus BHS saat membagikan paket daging kurban secara simbolis, di BHS Center, Jl Diponegoro, Sidoarjo, Kamis (22/7/2021).
Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menambahkan, pembagian daging kurban ini dibagikan secara door to door ke rumah-rumah warga untuk menghindari kerumunan di tengah tingginya penularan Covid-19 di Sidoarjo.
"Teknis pembagiannya, kami langsung membagikan kepada masyarakat melalui koordinator kecamatan (korcam) dan koordinator desa (kordes) untuk menghindari terjadinya kurumunan. Karena kerumunan itu bisa jadi akan menimbulkan penularan virus Corona," kata alumni ITS Surabaya ini.
BHS memaparkan, selain sebagian besar dibagikan ke warga terdampak Covid-19, daging kurban juga dibagikan kepada beberapa komunitas. Mulai dari komunitas seni, sepak bola, dan komunitas lainnya.
"Untuk sebagian kecil kami salurkan kepada komunitas. Tetapi yang paling banyak kami salurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang sangat membutuhkan protein agar terhindar dari penularan virus Corona," beber penasihat utama PT DLU ini.
Dalam kesempatan ini, BHS yang juga Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jatim ini menyinggung soal perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021.
Harapan BHS, PPKM Darurat tidak membuat industri transportasi umum menjadi kolaps. Menurutnya, secara kalkulasi dampak PPKM Darurat terjadi penurunan aktivitas masyarakat pengguna transportasi yang sangat luar biasa.
BHS mencontohkan di Terminal Bungurasih terjadi penurunan penumpang hingga 90 persen. "Kalau kolaps nanti terjadi perubahan setelah adanya Covid-19 itu akhirnya masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi, jadi tidak efektif dan efisien," jlentrehnya.
Kata BHS, seharusnya penyekatan tidak terjadi di transportasi publik. Namun diberikan keleluasaan dan kemudahan agar masyarakat menggunakan transportasi publik. Hal ini lebih mudah terpantau daripada menggunakan transportasi pribadi. (sta/ian)