KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV Kota Batu mulai menunjukkan hasil. Kasus Covid-19 mulai menurun, walaupun angka penurunan masih belum signifikan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batu Hj. Dewanti Rumpoko, dalam Rapat Virtual Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di Graha Pancasila, Senin (01/08).
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Sisir Kota Batu Ludes Terbakar
"Situasi dan kondisi di Kota Batu masih melandai, tapi belum turun (kasus terkonfirmasi) sekali. Penambahan kadang banyak, kadang sedikit," kata Dewanti.
Kota Batu saat ini masih masuk dalam zona merah. Data terakhir per 1 Agustus 2021, angka aktif ada 388 kasus atau 16%, kesembuhan 1.895 atau 76,65% dan kematian 189 atau 7,64%. Sedangkan untuk keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi di rumah sakit Kota Batu masih mencapai 97,10%, dan untuk kapasitas shelter terisi 51,19% atau terisi 86 pasien dari 156 kapasitas bed.
Unuk mengoptimalkan penanganan Covid-19, pemerintah berupaya melakukan percepatan vaksinasi dan pemberian bantuan sosial untuk pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Kontribusi Aktif dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral, BPBD Kota Batu Sabet 2 Penghargaan ini
"Untuk tenaga kesehatan, vaksinasi sudah terealisasi 100%. Secara keseluruhan penerima vaksin berdasarkan penerimaan vaksin sudah mencapai 72,66%," imbuh Dewanti.
Selain itu, Pemerintah Kota Batu terus menekan angka penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan tracing, testing,dan treatment (3T) serta mengoptimalkan fungsi Posko Satgas Covid-19 di setiap Desa/Kelurahan.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk profesi dan masyarakat terdampak telah mencapai 100%.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Longsor di Giripurno, BPBD dan DPUPR Gercep Bantu Material
Sementara itu, Pakar Satgas Covid-19 Nasional, Lilik, mengatakan kolaborasi dan pengambilan keputusan yang terintegrasi penting dilakukan untuk penanganan Covid-19.
“Dalam kondisi krisis saat ini, penting untuk tetap menjaga wawasan kebangsaan dan pengambilan keputusan harus terintegrasi untuk mempercepat penanganan Covid-19,” kata Lilik. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News