BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) didukung SKK Migas tuntas melaksanakan program revitalisasi Pasar Desa Gayam yang berada di dekat lokasi pengeboran minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Indonesia tersebut. Pasar Gayam resmi beroperasi pasca-diresmikan, Kamis (12/8/2021) kemarin.
Perwakilan EMCL Ichwan Arifin menyatakan bahwa Pasar Desa Gayam telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan memiliki aspek legalitas yang lengkap. Selain itu, pengelola juga telah mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tata kelola pasar yang baik.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
"Sehingga Pasar Gayam berpotensi menjadi ikon daerah Bojonegoro," tuturnya kepada wartawan, Jumat (13/8/2021) siang.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa revitalisasi Pasar Desa Gayam merupakan salah satu bagian dari program prioritas bidang pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi yang dilaksanakan oleh EMCL. Program ini secara penuh mendukung tersedianya sarana dan prasarana pasar yang memadai. Selanjutnya, pengelola memiliki tugas untuk mengelola pasar dengan baik.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sally Atyasasmi mengapresiasi Pemerintah Desa Gayam dan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Gayam Mandiri yang mampu mengelola dan membangun Pasar Desa Gayam dengan menggandeng EMCL. Kolaborasi dengan para pihak ini merupakan salah satu kunci menuju peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan yang berujung pada tercapainya kesejahteraan.
Baca Juga: Indonesia Exploration Forum 2024: Dukung Eksplorasi Migas Masif untuk Ketahanan Energi
"Pasar desa ini kelak dapat dijadikan sebagai sentra ekonomi untuk Kecamatan Gayam dan desa," tutur Sally.
Selanjutnya, untuk memaksimalkan manfaat dan mempertahankan keberlanjutan, Sally mengingatkan kepada pengelola dan penanggung jawab pasar agar memiliki perencanaan yang baik, serta mengelola pasar dengan asas transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, pengelola harus mampu mengikuti perkembangan zaman atau perkembangan industri melalui melakukan inovasi belanja agar tetap menjaga protokol kesehatan. "Di antaranya adaptasi pola transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan QRIS dan layanan antar," pungkasnya.
Baca Juga: Rancang FEED Proyek Geng North, SKK Migas Gandeng ITS dan ITB
Pasar Desa Gayam merupakan wujud program revitalisasi yang dilaksanakan oleh EMCL dan didukung oleh SKK Migas. Pasar ini memiliki 75 kios, 124 lapak, dan 20 lesehan yang dilengkapi dengan fasilitas kebersihan, keamanan, toilet, dan tempat parkir memadai.
Seluruh kegiatan pengelolaan juga telah dilakukan sesuai dengan standar tata kelola dengan menggunakan berbagai aplikasi. Pasar Desa Gayam kini mampu menampung seluruh pedagang lama di pasar yang telah ada sejak zaman kolonial tersebut. (nur/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News