SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan acara Public Expose LIVE 2021.
Kegiatan ini merupakan bagian acara peringatan 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Sebanyak 50 perusahaan tercatat berpartisipasi pada acara Public Expose LIVE 2021 tersebut, salah satunya adalah Bank Jatim.
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Dalam pemaparannya, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menegaskan bahwa tahun ini pihaknya menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 165 miliar. Capex ini seluruhnya merupakan bagian untuk investasi pengembangan kapasitas IT perusahaan sejalan dengan pengembangan platform digital yang dilakukan perusahaan.
"Kami tengah berfokus untuk melakukan pengembangan digitalisasi di bank ini untuk dapat menggaet market yang lebih luas. Hal ini dilakukan untuk terus memperkuat bisnis inti perusahaan," katanya, Selasa (7/9/2021).
"Capex kami gunakan untuk memperkuat bagaimana core business kami," imbuhnya.
Baca Juga: Adhy Karyono Optimistis Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 Antarkan UMKM Naik Kelas
Menuruntya, perusahaan terus melakukan perbaikan infrastruktur IT perusahaan secara bertahap. Harapannya, digitalisasi ini akan berperan besar dalam bisnis perusahaan ke depan.
"Dengan adanya transformasi digital ini mau tidak mau infrastruktur kami perbaiki. Sehingga anggaran ke depan untuk digital ini akan lebih dibesarkan lagi karena lebih signifikan perannya ke bisnis Bank Jatim ke depan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo membenarkan investasi perusahaan di bidang IT saat ini sangat besar, terlebih dalam hal peningkatan kapasitas server untuk meningkatkan sistem bank.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
"Ini akan diproses dan core banking system tahap berikutnya pengembangan sangat banyak sekali. Digital banking ini banyak produk baru dan konsen untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran ataupun transaksi perbankan sendiri terutama pembayaran dengan pemerintah daerah," ucapnya.
Saat ini, Bank Jatim telah membentuk road map pengembangan digital dan me-mapping tiga pilar utama pengembangan digital, yakni ekosistem pemerintah daerah, UMKM di Jatim, dan masyarakat umum. (diy/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News