Para muallaf itu mengikuti kata demi kata secara perlahan namun dengan suara keras. Alhamdulillah lancar.
“Sampean sekarang sudah jadi muslimah,” kata Kiai Nasikh Hidayat. Wajah para milenial itu langsung cerah dan berbinar. Mereka tampak plong.
Usai ikrar dua kalimat syahadat, Kiai Nasikh Hidayat memimpin doa yang diamini oleh dua muallaf itu serta para saksi dan jemaah salat Jumat yang belum pulang.
Para muallaf itu juga menandatangani surat keterangan bahwa mereka telah masuk Islam. Surat keterangan itu juga ditandatangani para saksi dan Kiai Nasikh Hidayat selaku pembimbing.
Ustad Kholik Idris, Kepala Bidang Ibadah dan Dakwah Masjid Al Akbar Surabaya, kemudian memberikan cendera mata yang dibagikan oleh Kiai Nasikh Hidayat kepada dua milenial yang tampak berbahagia itu. Cendera mata itu berisi mukena, al Quran dan buku-buku pelajaran tentang Islam.
Sebelumnya, Ustadz Kholik Idris kepada BANGSAONLINE.com menuturkan bahwa para muallaf itu tidak dilepas begitu saja. Tapi mendapat bimbingan lanjutan di Masjid Al Akbar Surabaya.
Menurut dia, ada ruangan khusus di masjid yang diresmikan Gus Dur pada 10 Nopember 2000 itu untuk membimbing para muallaf. Mereka mendapat pengajaran dan bimbingan tentang agama Islam.
Pantauan BANGSAONLINE.com, belakangan para muallaf kian banyak yang masuk Islam lewat masjid Al-Akbar. Bahkan juga para bule dan kulit hitam dari Jerman, Amerika, Eropa dan negara-negara Asia. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News