SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 22.081 peserta yang terdiri dari pendidik maupun peserta didik mengikuti uji kompetensi berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Akbar yang diadakan oleh Kualita Pendidikan Indonesia (KPI). Ini adalah yang pertama kali di Indonesia.
Uji kompetensi yang dilaksanakan berbasis CBT (Computer Based Test) itu dilaksanakan mulai dari tanggal 15-17 September 2021 serentak di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat 293 sekolah yang telah berpartisipasi di uji coba ini dengan jumlah masing-masing di SD sebanyak 245 sekolah dan SMP sebanyak 48 sekolah.
Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional
Kegiatan itu dilaksanakan untuk membantu sekolah-sekolah menyiapkan diri terutama membiasakan para guru dan siswanya dengan soal-soal berbasis literasi dan numerasi yang masih terasa 'asing' meskipun dalam keseharian telah diimplementasikan dalam pembelajaran. Hal itu diakui para peserta usai mengikuti kegiatan.
"Alhamdulillah, percobaan uji coba AKM ini akan menjadi bekal bagi para guru, bagaimana nantinya dalam tatanan teknis bisa ditularkan ke siswa. Semakin sering, maka makin terasah. Sehingga mutu sekolah semakin meningkat," ujar Mudzakkir, Kepala SDIT Ihsanul Amal Amuntai, Rabu (22/9/2021).
Hal senada juga disampaikan oleh Hamzah, Guru SD 3 YPPSB Sangatta yang menyampaikan bahwa uji coba itu menjadi tolok ukur kesiapan guru dan peserta didik untuk menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun ini.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Siswa, Khofifah Dorong Inovasi Digital di Perpustakaan
Selain melangsungkan uji kompetensi secara daring, para peserta mendapatkan laporan hasil uji kompetensi yang telah diikuti. Serta, mendapatkan penguatan pada sesi FGD (Focus Group Discussion) yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 18 September 2021 lalu.
"Harapannya setelah mengikuti ujicoba dan memperoleh hasilnya, pada kegiatan FGD juga dibahas tentang apa saja yang perlu ditindaklanjuti oleh sekolah dan para guru. Sebab, hasil tersebut seharusnya menjadi prioritas kebijakan pimpinan sekolah untuk merancang pembelajaran yang bermuara pada literasi dan numerasi," tutur Hamzah.
Kegiatan uji coba akbar ini adalah salah satu rangkaian dari program yang dirancang oleh KPI untuk membantu sekolah menyiapkan diri. Bukan hanya dari sisi peserta didik, namun juga para pengajarnya, seperti OTC (Online Training Coaching) AKM untuk guru yang direncanakan pada 1 Oktober 2021 nanti.
Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
Target utama dari serangkaian kegiatan ini ditujukan agar kebijakan AKM yang telah ditetapkan oleh Kemendibud benar-benar menjadi momen perubahan kegiatan belajar-mengajar yang lebih kontekstual serta menyiapkan generasi emas mendatang. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News