Muktamar NU Desember 2021, Pakar ISNU Usulkan Proliferasi Ajaran Aswaja di Pemerintahan

Muktamar NU Desember 2021, Pakar ISNU Usulkan Proliferasi Ajaran Aswaja di Pemerintahan Ketua PW ISNU Jatim Prof Mas'ud Said, Ph.D (kiri) dan Ketua Umum PP ISNU Dr Ali Masykur Musa dalam acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Jakarta, 25-26 September 2021. Foto: ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW IS) Jawa Timur, Prof M. Mas'ud Said, Ph.D, mengusulkan kepada PB untuk memperkuat ajaran Ahulusunnah Wal Jamaah An-Nahdilyah di ranah publik, termasuk di lembaga kenegaraan dan pemerintahan, baik pusat maupun daerah, termasuk di instansi-instansi strategis lainnya.

Hal itu disampaikan Mas’ud Said dalam rapat Komisi Program Kerja Musyawah Nasional (Munas) Alim Ulama  dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama yang dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Sabtu (25/9/2021). Munas dan Konbes itu diikuti Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pimpinan Banom dan Lembaga Underbow serta alim ulama dan cendekiawan kampus, termasuk IS.

Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Munas Alim Ulama dan Konbes berlangsung selama dua hari (25-26/9/2021) di Jakarta. Munas Alim Ulama dan Konbes itu memutuskan berbagai rekomendasi penting untuk lima tahun ke depan. Di antaranya Muktamar ke-34 yang akan digelar Desember 2021. Dengan syarat protokol kesehatan yang ketat dan kerja sama Satgas Covid-19 Pusat dan Daerah.

Menurut Mas'ud Said, proliferasi atau pengembangan ideologi yang dianggap sebagai salah satu penangkal radikalisme dan pemahaman Islam yang lebih damai dan sejuk itu, harus ditopang dengan kodifikasi ajaran melalui penulisan buku yang dapat dipelajari kalangan umum sekaligus bahan pendidikan keagamaan di masyarakat umum.

"Jadi pada saat memasuki usia abad kedua, yang mengajarkan Islam Wasathiyah dan akhlak keberagamaan yang pas dalam konteks bernegara dan berpemerintahan, sudah bisa menjadi bagian kurikulum pendidikan kenegaraan dan keagamaan dengan memodernisasi lembaga-lembaga pendidikannya," kata tokoh yang telah menyumbangkan pemikiran Peta Jalan Menuju Abad Kedua itu.

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

Cendekiawan profesional yang hadir sebagai Dewan Pakar PP IS itu menekankan pentingnya aplikasi mindset atau cara berpikir dan akhlak atau cara bertindak bagi pengurus dan aktivis di jajaran publik pemerintahan, warga di kalangan bisnis - korporasi, kader di jajaran pimpinan perdagangan dan industri, serta cendekiawan di kampus-kampus.

"Ke depan PB bersama ulama dan cendekiawannya seharusnya bisa memimpin dan menguasai mainstream ideologi kenegaraan dan cara keberagamaan yang wasthiyah, membawa keramahan hubungan antar pemeluk agama yang kuat di kancah internasional, terutama pada saat dunia sudah hampir kehilangan keadilan karena ideologi hubungan antar negara dan corak keagamaannya cenderung menimbulkan peperangan antar pemeluk agama," katanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO