KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kota Blitar menjadi daerah percontohan uji coba new normal setelah berstatus PPKM Level 1. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Panjaitan, melalui keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (4/10/2021).
Wali Kota Blitar Santoso mengaku bersyukur wilayahnya menjadi satu-satunya daerah uji coba penerapan new normal PPKM level 1. Hal tersebut, kata dia, merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah bersama TNI dan Polri didukung semua stakeholder dan masyarakat.
Baca Juga: Bandara Internasional Dhoho Diresmikan, Khofifah: Pemerataan Pembangunan di Wilayah Selatan Jatim
"Alhamdulillah, langkah-langkah strategis yang kita terapkan membuat Kota Blitar menjadi percontohan uji coba new normal. Dalam Inmendagri, untuk aturan-aturan PPKM level 1 sudah diatur semua di situ," ujar Santoso, Selasa (5/10/2021).
Ada beberapa indikator yang ditetapkan WHO, mampu dipenuhi Kota Blitar sehingga turun status ke level 1 dan menjadi percontohan penerapan new normal.
Di antaranya capaian vaksinasi dosis 1 yang mencapai angka di atas 70 persen. Selain itu, capaian vaksinasi untuk lansia di Kota Proklamator itu juga sudah mencapai di atas 60 persen.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus Covid-19 di Kota Blitar juga mengalami penurunan yang signifikan. Tingkat keterisian di rumah isolasi, rumah isolasi terpusat, dan rumah sakit rujukan perlahan mulai turun.
Di rumah isolasi poltekkes misalnya, kini hanya ada 4 orang saja yang masih melakukan isolasi. Sedangkan di rumah isolasi terpusat (isoter) di Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Malang di Kota Blitar hanya diisi 13 orang.
Ketua Tim Pengelola Rumah Karantina Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir memang hanya ada tambahan satu kasus setiap pekannya. Hal ini membuat tingkat hunian rumah isolasi menurun.
Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar
"Kami masih menetapkan kebijakan zero isoman. Jadi sebisa mungkin tidak ada warga yang terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun beberapa pekan terakhir hanya terdapat penambahan satu kasus (Covid-19) setiap pekannya di Kota Blitar. Sehingga tingkat keterisian rumah isolasi terpusat maupun rumah isolasi Poltekkes berkurang drastis," ujar Darma.
Pihaknya bahkan berencana menutup rumah isolasi poltekkes. Keputusan untuk menutup rumah isolasi akan dilakukan paling cepat akhir November mendatang, jika tren kasus Covid-19 terus menurun hingga akhir 2021.
"Kemungkinan rumah isolasi akan ditutup dan dikembalikan ke pihak Poltekkes Kota Blitar. Jadi, semua dipusatkan di rumah isoter di Asrama Universitas Negeri Malang di Jalan Ir Soekarno," tambahnya.
Baca Juga: Jelang Pilwali Blitar 2024, KPU Lakukan Sortir dan Lipat Kotak Suara
Namun untuk sementara pihaknya mempertahankan keberadaan rumah isolasi ini untuk berjaga-jaga jika terjadi outbreak kasus Covid-19.
Sementara Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan dari total 281 hanya terpakai belasan saja. Itu pun banyak pasien yang bukan warga Kota Blitar.
Meski begitu ia berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Apalagi dengan ditetapkanya Blitar sebagai percontohan uji coba new normal seharusnya masyarakat lebih patuh prokes. (tri/ian)
Baca Juga: Setelah Undi Nomor, Dua Paslon Pilwali Blitar 2024 Kompak untuk Tak Saling Menjatuhkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News