Sepekan, Surabaya Raih Penghargaan Lingkungan Tingkat Nasional dan ASEAN

Sepekan, Surabaya Raih Penghargaan Lingkungan Tingkat Nasional dan ASEAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima penghargaan dalam acara “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” dalam kategori kota besar dengan udara terbersih se-Asia Tenggara atau ASEAN.

Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam membangun dan mengembangkan lingkungan sudah diakui di tingkat nasional maupun internasional. Pengakuan keberhasilan itu ditunjukkan dengan pemberian penghargaan. Dalam sepekan, Kota berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam bidang lingkungan, yaitu penghargaan proklim dari dan penghargaan Udara Terbersih se-Asia Tenggara atau .

Penghargaan beruntun itu dimulai pada Selasa (19/10/2021). Kala itu, Wali Kota menerima penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan () RI. Pemberian penghargaan yang digelar secara virtual itu diikuti Wali Kota Eri dari lobby lantai 2 Balai Kota .

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Saat itu, RI memberikan penghargaan kepada 10 kampung di Kota . Mereka memperoleh Trofi dan Sertifikat . Sebagai kota besar yang kendaraannya sangat banyak, tentu ini merupakan prestasi yang luar biasa. Makanya, Wali Kota Eri pun sangat bersyukur atas prestasi tersebut.

“Alhamdulillah, meskipun kita () kota besar dan banyak kendaraan, tapi di kampung-kampung kita bisa menyabet 10 kategori. Ini menunjukkan bahwa Kota iklimnya masih nyaman dan bisa dibilang masih sehat, emisi udaranya tidak jelek,” kata Wali Kota Eri.

Menurut dia, perolehan 10 penghargaan Proklim ini merupakan bagian dari kerja keras warga . Sebab, di setiap kampung ada yang menggerakkan, seperti penanaman pohon, mengembangkan kebersihan seperti pengolahan sampah hingga menjaga kelestarian kampung.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

“Ini sebenarnya dampak dari adanya Smart City dulu, sehingga program yang sudah ada ini akan terus dilakukan oleh teman-teman, baik dari DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) maupun leader-nya di Dinas Lingkungan Hidup. Dengan harapan, membangkitkan keinginan masyarakat untuk terus menjaga kampung dan iklim di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Dua hari kemudian, Kota berhasil meraih penghargaan sebagai kota besar dengan udara terbersih se-Asia Tenggara atau . Penghargaan yang pertama diraih sepanjang sejarah itu diterima langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi dalam acara yang bertajuk “The 5 ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Seusai menerima penghargaan itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa dalam penghargaan ESC ini ada beberapa kategori baik untuk kota besar maupun kota kecil. Kategorinya adalah clean air, clean land, dan clean water. Sedangkan Kota mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) kota besar di seluruh .

“Jadi, Kota dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di , sehingga kita mendapatkan penghargaan ini,” kata dia.

Menurutnya, penghargaan udara terbersih di tingkat ini baru pertama diraih Kota . Sebab, selama ini belum pernah mendapatkan penghargaan semacam ini di tingkat . “Baru tahun 2021 ini kita mendapat penghargaan ini,” katanya.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Wali Kota Eri juga menjelaskan berbagai inovasi yang terus dikembangkan oleh Pemkot dalam mengembangkan kualitas lingkungan di Kota . Inovasi itu mulai dari melaksanakan penanaman pohon yang intensif dan merata, serta mengembangkan urban farming di taman hutan raya dan kampung-kampung di .

“Di bagian pesisir timur dan utara kota, ditanami berbagai jenis pohon bakau dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut untuk melestarikan struktur geologi pesisir serta melindungi satwa liar, termasuk burung migran,” katanya.

Adapun persentase ruang terbuka hijau (RTH) di Kota mencapai 21,99 persen, sehingga ini melampaui persyaratan minimal 20 persen dengan luasan sebesar 7356,96 hektare pada 2020. RTH tersebut dapat menyerap total CO2 sebesar 642.794,59 ton/tahun. “Berdasarkan inovasi tersebut, capaian IKU (Indeks Kualitas Udara) Kota sebesar 90,31, yang artinya melebihi capaian IKU nasional,” kata dia.

Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah

Ia juga memastikan kualitas udara Kota terus meningkat setiap tahunnya, terutama mulai tahun 2016-2020. Selain IKU yang menunjukkan peningkatan, Kota juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan melalui gerakan partisipasi masyarakat hijau (gerakan 3R) dan juga program Waste to Energy yang menggunakan metode gasifikasi.

juga telah mengembangkan konsep Green Transportation dan Green Buildings. Kita juga sudah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya di 74 titik persimpang. Berbagai inovasi ini terus kita kembangkan, tujuan utamanya untuk memberikan yang terbaik bagi warga , bukan penghargaan,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan penghargaan ESC ini diberikan kepada kota-kota yang telah memenuhi kriteria lingkungan tertentu, tidak hanya bersih dan kota hijau, tetapi juga berhasil menunjukkan perubahan signifikan dalam upaya mengelola limbah domestiknya serta mempromosikan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampahnya.

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

“Selamat kepada 23 kota yang telah terpilih untuk menerima penghargaan dan sertifikat pengakuan untuk udara bersih, air bersih, dan tanah bersih,” katanya.

Sebenarnya, di Indonesia itu sudah ada program serupa dengan ESC ini, yaitu penghargaan Adipura. Ia juga menegaskan bahwa tiga kota dari Indonesia yang berhasil menerima penghargaan di tingkat ini adalah penerima penghargaan Adipura. Selama ini, Kota selalu langganan menjadi penerima penghargaan Adipura.

Menurut Siti Nurbaya, ESC Award yang digagas oleh ini bisa menjadi pendekatan paling efektif untuk mendorong kota-kota di untuk lebih memobilisasi sumber dayanya dalam membangun kota bersih dan hijau. Oleh karena itu, dia berharap penghargaan ini juga bisa memotivasi banyak pihak di seluruh dunia untuk lebih aware terhadap lingkungannya.

Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan

“Saya percaya penghargaan ini serta pengakuan untuk kota-kota yang berhasil mempertahankan tanah air dan udara yang bersih ini memiliki dampak mendalam pada penerimaannya,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Lim Jock Hoi menyampaikan bahwa bangga mengakui kota-kota yang mendapat penghargaan ESC Award dan Certificate of Recognition tahun ini. “Kota-kota ini telah memprioritaskan pengarusutamaan kebijakan dan program pembangunan yang ramah lingkungan. Jadi, kami sangat bangga mengakui kota-kota ini,” pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO