PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pamekasan melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) membentuk tim kedaruratan untuk mengantisipasi terjadinya bencana pada tahun 2021. Baik bencana banjir, longsor, puting beliung, dan bencana alam lainnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Amin Jabir mengungkapkan, tim kedaruratan itu di antaranya terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, (DPKP), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan instansi lainnya.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
"Kita membentuk tim kedaruratan sejak bulan Maret, tim kedaruratan itu melingkupi siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat," ungkapnya, Senin (15/11).
Menurutnya, tim tersebut tidak hanya bertugas saat terjadi bencana alam, melainkan mereka melakukan antisipasi untuk meminimalisir terjadinya bencana. Seperti bersih-bersih sungai, irigasi, dan antisipasi lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
"Jadi mereka itu dipastikan tidak hanya bekerja ketika terjadi bencana, pada saat sebelum terjadi, proses mitigasi dan adaptasi itu senantiasa menjadi konsentrasi mereka sesuai dengan tupoksinya (tugas, pokok, dan fungsi)," ungkapnya.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
Dia memprediksi, luasan banjir musim ini lebih tinggi dibandingkan dari musim sebelumnya. Berdasarkan bencana banjir terakhir yang terjadi pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021, beberapa ruas jalan kota bahkan menjadi pusat banjir.
"Di samping itu, bapak bupati kemarin sudah melakukan apel siaga, dan kita melakukan kesiapsigaan itu sendiri apabila nanti terjadi bencana," tandasnya.
Mitigasi dan adaptasi menjadi keniscayaan untuk dilakukan guna mengantisipasi bencana tersebut. Misalnya normalisasi sungai harus terus digalakkan agar bencana itu dapat diminimalisir dengan baik.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
"Kami sudah koordinasi dan rapat dengan tim pengelolaan sumber daya air yang melibatkan seluruh kabupaten di Madura, Dirjen SDA (sumber daya alam), dan PU Provinsi sudah melakukan upaya untuk normalisasi itu," jelasnya.
Dia berharap masyarakat tidak lagi membangun perumahan di bantaran sungai, tebing, dan bibir pantai yang sangat berpotensi mengundang bencana alam baru.
"Pada prinsipnya kita di tim kedaruratan itu sepakat bahwa kesiapsiagaan dan tanggap darurat sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Mitigasi, adaptasi itu penting, tetapi ketanggapdaruratan juga penting. Mengapa demikian, karena untuk mengurangi skala atau kapasitas bencana amat sangat sulit. Karena kerusakan alam kita sudah diambang batas toleransi," pungkasnya. (pmk1)
Baca Juga: Upacara Harjad ke-494 Kabupaten Pamekasan Hadirkan Ratusan Penari Topeng Getak dan Ronggeng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News