Pemprov Jatim Tegaskan Dukung Program Pencegahan Terorisme dan Reintegrasi Eks Napiter

Pemprov Jatim Tegaskan Dukung Program Pencegahan Terorisme dan Reintegrasi Eks Napiter Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan kerja Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/11).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mendukung program pencegahan me serta reintegrasi eks napiter.

Hal itu salah satunya diwujudkan melalui pembangunan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) yang digulirkan Badan Nasional Penanggulangan (). Salah satu daerah di Jatim yang ditunjuk sebagai pilot project program KKTN tersebut yaitu Kabupaten Malang.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

“Jatim siap mendukung kelancaran dan kesuksesan program KKTN ini. Program ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus proses reintegrasi khususnya bagi eks napiter,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa saat menerima kunjungan kerja kepala di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/11).

Menurut , program KKTN akan membawa dampak positif karena bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan terpengaruh paham me atau radikalisme serta mantan narapidana (napiter). Sehingga, diharapkan kelompok ini memiliki skill untuk memulai usaha baik di bidang pertanian, wisata, atau UMKM.

“Program ini sangat baik karena seringkali kelompok-kelompok tersebut kesulitan mendapatkan peluang usaha atau pekerjaan. Belum lagi lingkungan sekitar yang cenderung kurang akomodatif menerima mereka kembali pasca menjalani hukuman dan sebagainya,” kata .

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Dengan memberdayakan kelompok-kelompok yang berpotensi rentan terpengaruh paham transnasional serta para eks napiter itu, diharapkan mereka merasa negara hadir di tengah-tengah mereka. Serta diharapkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air juga semakin meningkat.

Kepala Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar mengatakan bahwa menyiapkan KKTN di beberapa daerah di Jatim seperti Kota Surabaya, Kab. Malang, Kab. Lamongan, Kab. Sidoarjo, Kab. Probolinggo dan Kab. Magetan.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham me dan mantan narapidana (napiter). Menurutnya, program KKTN ini dilakukan melalui beberapa bidang seperti pertanian, perkebunan dan peternakan.

“Ke depan kami akan terus mengusung program ini baik berupa program fisik seperti pembangunan rusunawa maupun non fisik seperti peningkatan wawasan kebangsaan. Sehingga negara hadir di tengah mereka, bagaimana mereka pada akhirnya bisa merasakan manfaat,” katanya.

“Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan bersambung terutama bagaimana mengeliminasi ideologi me yang menggunakan kekerasan pada masyarakat. Kita ingin memperkuat wawasan kebangsaan dan kita berharap masyarakat tidak mudah terbawa paham me terutama pada kelompok yang kita perlu berikan kewaspadaan,” pungkasnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Turut hadir Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan RI Brigjen. Pol. Ibnu Suhendra, Dirut Radikalisasi RI Prof. Dr. Irfan Idris, Kepala Satgas Sinergitas Laksma. TNI. Joko Sulistyanto, Plh. Seldaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Bakesbangpol Heru Wahono, Kepala Satpol PP Hadi Wawan, dan beberapa Kepala OPD di lingkungan .

Sebagai informasi, program KKTN digulirkan di 5 provinsi di Indonesia dengan total 26 kabupaten/kota, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Tengah. Sementara yang menjadi pilot project program KKTN ini yakni Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, Kota Bima NTB, dan Kabupaten Malang Jatim.

Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir

KKTN merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan me melalui pendekatan lunak (soft approach) yang mengedepankan kesejahteraan. KKTN ini bertujuan mendorong kemajuan pembangunan dan perekonomian daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya mampu meminimalisasi gerakan radikal me.

Program KKTN itu dilakukan melalui pemberdayaan sektor baik pertanian, perkebunan, maupun peternakan. Di Kau. Malang, menggandeng Perhutani melalui MoU sinergitas pencegahan tindak pidana me melalui kerjasama pemanfaatan hutan yakni di Desa Duwet Krajan, Kec. Tumpang dan Desa Wonosari, Kec. Wonosari, Kab. Malang. berharap lokasi lahan KKTN di Duwet Krajan Malang bisa turut mendukung pengembangan kawasan Bromo-Tengger-Semeru. (dev/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO