Dirikan 514 Cabang Pergunu, Kiai Asep Sedih Rais Am-Ketum PBNU Rebutan Jadwal Muktamar

Dirikan 514 Cabang Pergunu, Kiai Asep Sedih Rais Am-Ketum PBNU Rebutan Jadwal Muktamar Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. dan Gubernur Herman Deru dalam acara pengukuhan Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) dan Pelantikan Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sumsel di Griya Agung Palembang, Rumah Dinas Gubernur Sumsel, pada Ahad (7/2/2021). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com.

“Semua uang pribadi,” kata Kiai Asep yang punya obsesi besar membangun international university untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari Mesir yang punya Universitas Al-Azhar dan Yaman yang punya Al-Ahqaf.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat disambut Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Hj. Marlin Agustina. Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline.com)

Karena itu tak aneh jika menjelang Muktamar NU ke-34 di Lampung Sumatera Selatan (Sumsel) banyak kiai, datuk, tuan guru, dan pengurus NU minta Kiai Asep bersedia dicalonkan sebagai Rais Am Syuriah atau ketua umum PBNU.

Respons Kiai Asep? “Saya tak ingin jadi pengurus NU. Saya ingin bermanfaat bagi NU,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU itu.

Menurut Kiai Asep, di NU banyak orang tak jadi pengurus NU tapi bermanfaat bagi NU. Ia menunjuk salah satu contoh KH As'ad Said Ali. "Sejak dulu Kiai As'ad selalu istiqamah ngopeni PKPNU. Dan sekarang terbukti. Para kader NU yang sudah mengikuti PKPNU punya militansi tinggi. Bahkan kader PKPNU berkembang di berbagai profesi. Seperti yang viral, kader PKPNU membeli 5 pesawat terbang," katanya.  

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, memberikan sarung kepada Wali Kota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe MM di Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Foto: M Mas'ud Adnan/ bangsaonline.com)

Ia justru prihatin terhadap pengurus PBNU sekarang. “Masak menentukan jadwal Muktamar NU saja rebutan. Lalu apa yang mereka kerjakan selama ini,” kata Kiai Asep yang mantan ketua PCNU Kota Surabaya.

Menurut Kiai Asep, jadwal Muktamar itu masalah sepele. Urusan teknis.

“Seharusnya Rais Am gak usah ikut-ikut. Masak Rais Am ngurusi masalah teknis. Berarti ini kan sangat politis. Kalau Rais Am saja tak bisa menjaga muru’ahnya, bagaimana dengan pengurus PBNU yang lain,” katanya sembari mengatakan telah terjadi dua kubu di PBNU yang sama-sama punya kepentingan untuk urusan kandidat.

“Masak NU dikerdilkan seperti itu. Mereka ini sudah mengerdilkan NU dan membuat NU kacau balau. Kenapa sih mereka tak berpikir besar, tentang program besar yang berorientAsi nasional dan internasional yang bermanfaat bagi warga NU dan bangsa Indonesia. Kok malah rebutan jadwal Muktamar,” katanya tak habis pikir.

Menurut Kiai Asep, sangat tak masuk akal memaksakan memajukan jadwal Muktamar NU. “Pemerintah membuat kebijakan PPKM level 3 untuk Natal dan Tahun Baru agar tak ada kerumunan dan tak ada orang bepergian. Kok PBNU malah mau memajukan Muktamar. Ini kan akal-akalan,” tegas Kiai Asep.

Ia mengaku sedih karena wajah PBNU identik dengan kepentingan pribadi dan politik. Ia menyebut beberapa nama pengurus PBNU yang menurut dia selalu berebut jabatan tapi tak pernah menunjukkan kinerja, apalagi prestasi bagi NU. Mereka selalu bikin gaduh setiap muktamar NU.

“Kalau seperti itu, untuk apa jadi pengurus NU,” kata Kiai Asep yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Surabaya namun mengundurkan diri setelah enam bulan dilantik karena fokus untuk mengembangkan pesantrennya. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO