GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menghadiri kegiatan Pra Musyawarah Cabang (Pra-Muscab) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Gresik, di Aula Putri Mijil, Pendopo Kabupaten Gresik, Selasa (23/11/2021).
Hadir juga, Wakil Ketua I HKTI Provinsi Jawa Timur Syaiful Azhari, Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur Warsito, Bendahara HKTI Jawa Timur Indah Widjaja, Bidang Organisasi kaderisasi dan kelembagaan Agus Prastowo, Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito, dan Kepala Dinas Perikanan Khoirul Anam.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Dalam kesempatan itu, Warsito menyampaikan arahan Ketua Umum HKTI Jawa Timur, bahwa ke depan HKTI akan dipusatkan di kecamatan-kecamatan sehingga bisa berperan aktif kepada petani yang ada di wilayahnya.
"Harapannya di bawah ketua DPC yang baru nantinya, HKTI di Gresik ini akan aktif di seluruh kecamatan yang ada. Aktif dalam artian akselerasi mengadvokasi petani mulai dari kecamatan paling ujung utara hingga ke selatan," ucapnya.
"Petani di sini perlu digarisbawahi, bahwa bukan hanya petani di sawah atau ladang, melainkan juga para petani ikan di tambak," terangnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Sementara Bupati Gresik berharap dengan adanya HKTI di tingkat kecamatan dan bahkan tingkat desa, masyarakat, khususnya masyarakat tani, baik petani sawah maupun petani tambak bisa semakin berkembang.
Menurutnya, petani memiliki peran yang luar biasa dalam negara. "Bayangkan saja kalau petani mogok kerja, apa jadinya negara. Tumbuhnya bangsa Indonesia ini juga tidak lepas dari peran petani," katanya.
Bupati tidak menampik masih banyak problem dalam pertanian, seperti tergerusnya lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), persaingan dengan kemajuan perindustrian, masalah hama, dan distribusi pupuk.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Untuk itu, diperlukan komunikasi yang apik antara pihak pemerintah daerah dengan para petani. "Bagaimana kita bisa tahu persoalan yang ada di pertanian kalau kita tidak turun ke sawah atau tambak. Yang terjadi nantinya adalah masalah keterlambatan," urainya.
Ia juga mengajak petani untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin maju di era saat ini untuk agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
"Ini yang harus benar-benar kita perjuangkan. Maka mari kita bersama-sama berjuang salah satunya dalam HKTI ini untuk terus bekerja dengan hati dan ikhlas, sehingga petani kita menjadi maju, mandiri dan modern," pungkas bupati. (hud/ian)
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News