SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin mengambil langkah cepat untuk memulihkan ekonomi masyarakat setelah situasi pandemi Covid-19 melandai yang pastinya diiringi dengan upaya penanggulangan virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu. Salah satu komitmen tersebut diwujudkan dengan kembali menghidupkan kejayaan Jalan Tunjungan sebagai kawasan heritage dan bisnis.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa Jalan Tunjungan memiliki sederet sejarah dan erat kaitannya dengan perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Bahkan di kawasan ini, kata Eri, sarat akan cerita perjalanan seni dan budaya di Kota Pahlawan.
Baca Juga: Musisi di Surabaya Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan KDRT
"Insya Allah Jalan Tunjungan ini akan tetap dikenang sepanjang masa. Kita hidupkan kembali karena ada heritage-nya. Di Jalan Tunjungan, bahkan ada Kampung Ketandan tempatnya Cak Markeso. Di sini, ada tempat latihan seni, tempat latihan jula-juli," ujarnya.
Untuk mengoptimalkan kawasan itu, Pemkot Surabaya juga melengkapinya dengan suguhan kuliner dari para pelaku UMKM di Kota Pahlawan. Bahkan, suguhan ini semakin lengkap dengan beragam jenis pertunjukan seni dan budaya, masyarakat dapat menikmati Tunjungan Romansa yang semakin ciamik suasananya sembari bernostalgia.
"Jadi setiap malam akan ada tampilan seni. Kita bisa menikmati suasana Tunjungan Romansa," tuturnya.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Kembangkan Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP
Pemkot Surabaya, lanjut Eri, berterima kasih kepada Bank Indonesia (BI) yang telah mendukung pihaknya dalam mengoptimalkan Jalan Tunjungan. Tentunya, hal ini tak lepas pula dari peran serta dan dukungan Forkopimda Kota Surabaya.
"Matur nuwun (terima kasih) atas dukungan dari njenengan (anda) semuanya. Wabil khusus untuk Forkopimda Kota Surabaya yang terus bahu membahu untuk mengatasi Covid-19 di Surabaya," kata Eri.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Warga Surabaya dan Jatim Waspada! BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Es dan Banjir
Tak hanya sekadar suguhan kuliner UMKM dan pertunjukan seni dan budaya di Tunjungan Romansa, jalan yang memiliki panjang 863 meter itu, pemkot juga mengkoneksikannya dengan 12 objek destinasi wisata heritage.
"Jadi lengkap. Ada wisata heritage, UMKM, dan ada tampilan seninya juga. Inilah kolaborasi yang hebat ada di Jalan Tunjungan," paparnya.
Ia yakin bakal semakin banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, dengan harapan kunjungan tersebut membawa dampak peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi, kata Eri, kunjungan wisatawan ini akan belum lengkap jika mereka belum mampir ke Tunjungan Romansa.
Baca Juga: BMKG Tanjung Perak Paparkan Penyebab Hujan Deras hingga Akibatkan Banjir di Surabaya
"Saya yakin Jalan Tunjungan akan hidup sepanjang masa dan Jalan Tunjungan akan selamanya menjadi tempat yang romansa," ungkapnya.
Meski begitu, Eri tetap mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu euforia, ia tak ingin upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan Pemkot Surabaya membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Ia optimis, ekonomi Surabaya nantinya akan terus bergerak, tapi tidak menambah kasus Covid-19.
"Sekali lagi saya titip Kota Surabaya kepada njenengan (anda) seluruh warga Surabaya. Surabaya hebat bukan karena wali kotanya, tapi hebat karena warganya yang peduli terhadap kotanya," ucapnya.
Baca Juga: Natal 2024, Wali Kota Eri: Surabaya Ruang untuk Tinggal dalam Harmoni
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur (Jatim), Budi Hanoto, mengatakan bahwa Jalan Tunjungan memiliki sederet destinasi wisata yang dapat ditawarkan. Ia menuturkan, Jalan Tunjungan juga memiliki potensi besar untuk mendukung pemulihan ekonomi di Jatim, khususnya di Kota Surabaya.
"Kami melihat kawasan Tunjungan ini adalah kawasan ekonomi. Memang kita mengharapkan ikon Tunjungan ini menjadi destinasi wisata seni, budaya dan heritage. Juga kawasan ekonomi yang mendukung sekali untuk ekonomi UMKM," kata Budi.
Ia memastikan, pihaknya mendukung upaya Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan kembali kawasan tersebut. Dukungan yang diberikan BI diimplementasikan dengan menyediakan gerai UMKM hingga infrastruktur pendukung destinasi wisata heritage.
Baca Juga: Hari Natal, 4 Truk Damkar Disiagakan untuk Antisipasi Banjir di Rungkut Menanggal Harapan
"Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat di sini. Insya Allah kami beserta Pak Wali Kota terus mendukung, berkolaborasi untuk memajukan kawasan Jalan Tunjungan ini," ucap Budi.
Di waktu terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan Tunjungan Romansa menyuguhkan tampilan dengan memadukan konsep lifestyle, modern, dan heritage. Karena menjadi salah satu pusat perdagangan, kata Antiek, pemkot Surabaya ingin lebih mengoptimalkan kawasan itu dengan menghadirkan para pelaku UMKM.
"Kita lebih ingin mengoptimalkan kawasan ini hidup. Artinya, menghidupkan kembali para pelaku usaha yang belum buka, yang belum beroperasional," kata Antiek.
Baca Juga: Pengembang Apartemen Bale Hinggil Klarifikasi Permasalahan yang Dialami dengan Warga Penghuni
Bahkan, lanjut Antiek, upaya pemulihan ekonomi UMKM ini mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia melalui bantuan booth atau rombong. Namun, booth atau stand yang disediakan di Jalan Tunjungan memang dikhususkan untuk UMKM bidang kuliner berupa makanan dan minuman.
"Yang diberikan bantuan dari BI itu ada sekitar 25 booth atau rombong. Jadi untuk UMKM makanan dan minuman karena yang di sini memang untuk kuliner. Sedangkan (UMKM) pernak-pernik (aksesoris) sudah ada di Siola," ucap Antiek.
Destinasi wisata Tunjungan Romansa akan dibuka setiap saat. Pelaku UMKM dapat mulai menggelar dagangannya sejak pagi atau petang. Sedangkan untuk pertunjukan hiburan atau seni, akan mulai disuguhkan ketika malam dan digelar secara bergiliran.
Baca Juga: Terpengaruh Alkohol, Pengemudi Mercy di Jalan Kenjeran Surabaya Tabrak 3 Mobil dan Satu Meninggal
"Jadi buka stand UMKM ada yang dari pagi, ada yang mulai sore, tidak harus menunggu malam. Karena kita kan konsepnya memang jalan tidak ditutup. Jadi warga jalan terus, mereka bisa menempatkan (kendaraan) di tempat-tempat yang sudah kita siapkan," urai Antiek.
Sejak masa pra kemerdekaan, Jalan Tunjungan memang dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi di Kota Surabaya. Bahkan sampai sekarang, kawasan yang sarat akan seni dan sejarah itu, masih memiliki sederet unit bisnis di bidang perdagangan, kuliner hingga perhotelan.
Tak salah memang jika Pemkot Surabaya ingin mengoptimalkan kembali kawasan tersebut. Dengan memadukan konsep destinasi wisata heritage dan bisnis, kawasan bersejarah itu secara resmi dilaunching Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Minggu (21/11) malam.
Agenda tersebut juga dihadiri langsung Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II, Laksda TNI Iwan Isnurwanto; Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia; dan Pimpinan Bank Jatim Cabang Utama Glemboh Priambodo. Hadir pula, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya beserta para pimpinan perusahaan, hotel dan rumah makan di kawasan Jalan Tunjungan.
Ini daftar 4 Titik Tampilan Seni di Tunjungan Romansa
1. Pertigaan Tanjung Anom
2. Depan Optik Seis
3. Sebelah Bank Hagakita
4. Depan Toko Edison
Tampilan pertunjukan seni di Jalan Tunjungan ada setiap hari pukul 19.00-21.00
Ragam pilihan kulineran di Jalan Tunjungan kian beragam dan kuliner berasal dari pelaku UMKM di Surabaya
Berikut 8 lokasi parkir di kawasan Tunjungan Romansa:
1. Gedung Siola
R2: 500 unit
R4: 167 unit
2. Hotel DoubleTree
R2: 30 unit
R4: 250 unit
3. Jl Tanjung Anom
R2: 300 unit
4. Gedung TEC
R2: 100 unit
R4: 50 unit
5. Jalan Genteng Besar
R2: 200 unit
6. Hotel Majapahit
R2: 35 unit
R4: 20 unit
7. Pasar Tunjungan
R2: 300 unit
8. Jalan Kenari
R2: 250 unit
R4: 30 unit
Larangan parkir di sepanjang Jalan Tunjungan mulai 16.00-19.00
(ian/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News