Anggaran Jatim Terancam Defisit, Imbas Pengeprasan Dana Perimbangan
Senin, 04 Mei 2015 20:47 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kebijakan pemerintah pusat untuk mengepras dana perimbangan Jatim, rupanya berbuntut. Bahkan, Gubernur Jatim Soekarwo menyebut, pemotongan itu akan menyebabkan anggaran provinsi dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) menjadi defisit.
Pria yang kerap disapa Pakde Karwo itu memprediksi defisit itu akan lebih dari Rp 700 miliar. "Mungkin sekitar Rp 747 miliar," ucapnya seusai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Jatim, Senin (4/5).
BACA JUGA:
Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda
120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat
116 Anggota DPRD Jatim Pamit, Adhy Karyono Apresiasi Kinerja yang Hebat dan Produktif
Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol
Perkiraan itu berdasarkan besarnya anggaran yang dipotong dari dana perimbangan, yaitu mencapai Rp 747 miliar. Soekarwo melanjutkan, akibat dari hal itu sejumlah program kesejahteraan masyarakat pun terancam tidak terlaksana.
"Kalau sudah seperti itu, maka yang paling mengkhawatirkan adalah meningkatnya angka kemiskinan di Jatim," imbuhnya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal itu, pria asal Madiun ini menyatakan akan melakukan beberapa strategi untuk mengatasinya.
Salah satunya dengan menjadikan sejumlah program menjadi proyek multiyears. Khususnya program-program yang berkaitan dengan pembangunan fisik, dan memakan anggaran yang cukup besar.