GP Ansor Jatim Taat dan Tunduk Arahan Gus Yaqut
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: M. Didi Rosadi
Minggu, 18 Desember 2022 20:45 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) memimpin pengukuhan Pengurus Harian PW GP Ansor dan Satkorwil Banser Jawa Timur, Sabtu (17/12/2022). Kegiatan ini adalah pelantikan pengurus PAW PW GP Ansor Jatim sisa periode 2019-2023.
Dalam arahannya, Gus Yaqut menyampaikan agar kader Ansor Jawa Timur menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, apa pun profesinya. Karena kemanusian di atas segalanya dan adalah yang utama.
BACA JUGA:
Gus Fawait Terima Rekom dari DPP PAN
Warga Pasuruan pun Malu Ada Habib Pasuruan Rendahkan Putra Pendiri NU
Kasihan Mbah Hasyim, PBNU Tak Mampu Baca Suasana Kebatinan Warga NU
Ormas Rame-Rame Tolak Kelola Tambang dari Jokowi, Muhammadiyah: Pelanggaran UU No 3
"Kita manut, taat, dan tunduk pada arahan Ketua Umum Gus Yaqut. GP Ansor Jatim solid satu barisan dengan pimpinan pusat," kata Muhammad Fawait, Bendahara PW GP Ansor Jatim, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (18/12/2022).
Politikus muda dari Gerindra ini mengungkapkan, Gus Yaqut mengingatkan kader Ansor selain berkhidmah di Ansor juga berkhidmah pada Nahdlatul Ulama (NU) sebagai induk Ansor. Karena itu, Ansor Jatim siap mengawal arahan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf untuk melawan politik identitas.
Gus Fawait mengakui menjelang pemilu 2024, praktik politik identitas berpotensi dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraih dukungan secara instan. Padahal politik identitas ini berdampak memecah belah persatuan.
"Pemilu itu prosesnya satu hari selesai dan sudah bisa diketahui hasilnya. Tapi dampak dari praktik politik identitas bisa panjang dan memecah belah sesama anak bangsa," ujar Gus Fawait.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini berkomitmen akan mengadang politik identitas masuk ke Jawa Timur. Hal ini untuk menjaga Jatim agar tetap kondusif.
Ia mengingatkan Jatim adalah barometer nasional, karena itu demi menjaga stabilitas nasional, maka stabilitas Jatim harus dijaga. Sebab, apa yang terjadi di Jatim akan berdampak secara nasional.
"Sebagai Ketua Fraksi saya juga menginstruksikan anggota Fraksi Gerindra se Jawa Timur untuk melawan politik identitas, demi menjaga Jawa Timur tetap guyub rukun," pungkasnya. (mdr/mar)