Ini Daftar Pejabat Tak Hafal Pancasila dan 40 % Mahasiswa Jabar Tak Hafal Pancasila
Editor: MMA
Sabtu, 01 Juni 2024 14:37 WIB
4. Bripka Rubangi
Seperti diberitakan detik.com, Bripka Rubangi menjadi soroton publik. Potongan video polisi tersebut yang tidak hafal Pancasila viral di media sosial.
Dikutip detikJabar dari detikJateng, Minggu (22/10/2023), Bripka Rubangi bertugas di Cilacap sebagai personel Bhabinkamtibmas. Dalam video yang beredar, Rubangi salah mengucapkan urutan Pancasila.
"Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Persatuan Indonesia," ujar Rubangi yang kemudian disoraki hadirin sebagaimana terlihat di video tersebut.
Sadar ucapannya salah, Rubangi mengulangi lagi. Dia pun lancar melafalkan isi sila pertama dan kedua.
Namun ketika Rubangi membacakan sila ketiga terdengar keliru.
"Tiga, persatuan Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan..., empat, empat, empat," ucap Rubangi yang kemudian melanjutkan mengucapkan sila keempat dan kelima.
Polda Jateng menjelaskan bahwa polisi yang ada di video tersebut merupakan Bripka Rubangi, personel Bhabinkamtibmas Polsek Kawunganten Polresta Cilacap. Lokasi video viral itu di Cilacap.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu menegaskan bahwa Bripka Rubangi sudah menjalani sidang disiplin. Buntut kejadian tidak hafal Pancasila, Bripka Rubangi dicopot dari jabatannya sebagai Bhabinkamtibmas.
"Tidak lagi jadi Bhabhinkamtibmas," kata Satake.
5. 40 % Mahasiswa Tak Hafal Pancasila
Informasi lain yang cukup memilukan adalah temuan tentang 40 % mahasiswa di Jawa Barat tak hafal Pancasila. Temuan itu dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat, Eni Sumarni. Menurut dia, sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila.
"Hasil penelitian kami dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat menyebutkan sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila," ujar Eni dalam sosialisasi bidang keagamaan Kowani di Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Dilansir infopublik.id, penyebab utama dari kondisi tersebut, adalah lemahnya sosialisasi empat konsensus dasar seluruh rakyat Indonesia hingga ke tingkat RT/RW. Keempat konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kami sangat prihatin, karena hal tersebut menyebabkan rasa nasionalisme generasi muda menjadi berkurang. Contohnya, sekarang ada artis yang melecehkan Pancasila," katanya.
Menurut Eni, seharusnya keempat konsensus tersebut dapat menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (dari berbagai sumber)
Ketua DPP Kowani Masyitoh Chusnan juga menyayangkan banyaknya anak-anak yang tidak hafal Pancasila. Menurut Masyitoh, hal itu terjadi karena pelajaran mengenai Pancasila itu jauh berkurang dibandingkan zaman Orde Baru.
"Ini perhatian bagi para pendidik dan pemerintah, karena bagaimana pun Pancasila merupakan ideologi negara. Kalau sampai generasi muda tidak hafal ideologi negara, maka ini adalah ancaman bagi negara," tegasnya.