Fiks, Golkar dan Gerindra Koalisi untuk Pilkada Gresik 2024 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Fiks, Golkar dan Gerindra Koalisi untuk Pilkada Gresik 2024

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud Almanfaluty
Jumat, 07 Juni 2024 09:29 WIB

Asluchul Alif (kanan depan) dan Ahmad Nurhamim saat rapat koordinasi menghadapi Pilkada Gresik 2024. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPD Golkar dan DPC telah sepakat berkoalisi menghadapi 2024.

"Golkar dan Gerindra sudah fiks, bulat, final, dan mengikat koalisi di 2024," ucap Ketua DPD , Ahmad Nurhamin kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (27/6/2024).

Selain membangun koalisi, juga telah menugaskan 3 figur untuk intens turun ke masyarakat, guna menampung keluhan dan aspirasi untuk mendongkrak elektabilitas.

Ketiga figur tersebut adalah Ketua DPC sebagai bacabup, Ketua DPD sebagai bacabup, dan Ketua KONI Gresik Anis Ambiyo Putri sebagai bacawabup.

"Bulan Juni ini survei Golkar atas penugasan figur-figur tersebut dilakukan untuk menakar respons masyarakat dan tingkat keterpilihan (elektoral). Sehingga, dari hasil survei itu bisa dieksekusi siapa pasangan bacabup dan bacawabup yang bakal diusung Gerindra dan Golkar dalam 2024," beber Nurhamim.

Nurhamim mengungkapkan selama turun dan menyapa masyarakat, ia mendapat banyak aspirasi dari masyarakat Gresik yang.

Mulai soal APBD Gresik, terlebih meningkatkan sumber pendapatan asli daerah (PAD) agar Pemerintah Kabupaten Gresik tak kesulitan anggaran lagi untuk menopang pembiayaan program, seperti yang terjadi pada 2 tahun anggaran (APBD 2022 dan APBD 2023).

Lalu, infrastruktur seperti jalan kabupaten, jalan lingkungan, maupun sarana pertanian seperti jalan usaha tani (JUT) dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT).

Selain itu, ia juga mendapat keluhan soal penanganan banjir yang hingga kini belum bisa dituntaskan, khususnya banjir Kali Lamong. Serta masih tingginya angka pengangguran di Gresik, di mana karyawan industri atau perusahaan justru diisi oleh orang luar Gresik.

"Sehingga, masyarakat kita merasa bagaikan ayam mati di lumbung padi. Angka kemiskinan agar dilakukan penanganan serius, jangan hanya seremonial," bebernya.

Di sektor pendidikan, tambah Nurhamim pihak pengelola sambat karena bantuan pemerintah tak terealisasi secara tuntas karena pemerintah terkendala anggaran. Begitu juga bantuan-bantuan untuk desa.

"Tentu masukan ini menjadi bahan kami untuk tata kelola pemerintahan Gresik 5 tahun mendatang agar makin baik," pungkasnya. (hud/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video