Muncul Keresahan, PAC Kebomas Desak DPC PDIP Gresik Segera Bentuk Koalisi Hadapi Pilbup 2024 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Muncul Keresahan, PAC Kebomas Desak DPC PDIP Gresik Segera Bentuk Koalisi Hadapi Pilbup 2024

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Syuhud
Rabu, 12 Juni 2024 12:50 WIB

Sekretaris PAC PDI Perjuangan Gresik, Mega Bagus Saputra.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kebomas, Mega Bagus Saputra, mendesak DPC segera menentukan sikap menghadapi Pilkada Gresik 2024.

Menurut Bagus, DPC harus segera membangun koalisi dengan partai politik (parpol) lain untuk menentukan paslon bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang diusung.

Sebab, tidak bisa mengusung paslon sendiri karena 'hanya' meraih 9 kursi di DPRD hasil pemilu 2024. Sementara syarat untuk mengusung paslon harus memiliki 10 kursi atau 20 persen kursi di DPRD Gresik.

"Pilkada Gresik makin dekat, tanggal 27 Agustus sudah pendaftaran. Kami mendesak DPC segera putuskan koalisi dengan parpol lain untuk mengusung paslon," ucap Bagus saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Rabu (12/6/2024).

Bagus menyebut desakan ini merupakan bentuk kekhawatiran dari PAC karena ada kemungkinan PDIP akan ditinggal parpol-parpol lain, sehingga gagal mengusung paslon.

Terkait langkah DPP PDIP yang telah menurunkan surat tugas kepada dan Aminatun Habibah, Bagus mengatakan hingga saat ini tidak ada tindaklanjutnya dan belum ada kepastian.

"Kami dari pengurus PAC PDIP sampai saat ini tidak mendapatkan kabar kepastian siapa paslon yang akan diusung," terangnya.

"Kalau belum pasti, harus segera bergerak membangun koalisi dengan partai lain dan menentukan paslon yang akan diusung pada pilkada 2024," tambahnya.

Bagus menyampaikan, memiliki banyak kader mumpuni untuk diusung pada Pilkada Gresik 2024. Antara lain, Ketua DPC Mujid Riduan, Sekretaris Noto Utomo, dan Wakil Ketua Jumanto.

"Pak Mujid Riduan yang juga Wakil Ketua DPRD Gresik kepemimpinannya terbukti mampu menaikkan raihan kursi dari 6 kursi di pemilu 2019 menjadi 9 kursi pada pemilu 2024. Mas Jumanto juga sangat berpengalaman di legislatif selama 5 periode. Begitu juga Mas Noto Utomo. Figur-figur ini, kader potensial ," bebernya.

Ia berharap tidak ketinggalan kereta dan hanya menjadi penonton karena tidak bisa mengusung paslon pada pilkada 27 November.

"Jangan sampai ketika parpol lain sudah tercapai kesepakatan berkoalisi, PDIP ketinggalan, sehingga posisi tawarnya menjadi lemah. Akibatnya, hanya bisa menjadi pendukung, bukan pengusung," pungkasnya. (hud/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video