Siang Panas Terik, Malam Dingin Banget? BMKG Jelaskan Fenomena Bediding yang Melanda Jawa Timur
Editor: Novandryo
Sabtu, 06 Juli 2024 00:00 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seakan sudah menjadi fenomena di setiap memasuki musim kemarau di Pulau Jawa. Siang terasa panas menyengat. Namun malam lebih dingin dari biasanya.
Termasuk Jawa Timur. Apalagi di Kota Surabaya yang terkenal dengan panas 'nyelekit' di siang hari.
BACA JUGA:
Batu Shining Orchid Week 2024, Bikin Kota Batu Jadi Perhatian Pecinta Anggrek Tanah Air
Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj. Gubernur Adhy Minta Gencar Promosi Wisata Jatim Secara Digital
Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian
Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil
Fenomena ini disebut bediding. Berasal dari kata serapan Bahasa Jawa "Bedhidhing" yang merujuk pada perubahan suhu yang mencolok. Khususnya di awal musim kemarau.
Suhu siang hari melonjak panas menyengat, malam dan pagi hari justru sebaliknya, dengan suhu yang turun drastis hingga terasa sangat dingin.
Bahkan di malam hari rasanya lebih dingin. Ketimbang dingin yang dirasakan saat musim hujan di malam hari.
Menurut penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, fenomena suhu udara dingin ini merupakan kejadian alamiah yang umum terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau, yaitu antara Juli hingga September.
Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani menjelaskan fenomena bediding yang akan dirasakan oleh warga Jatim.