Prof BUS Kembali Jabat Dekan FK Usai Diberhentikan, Rektor Unair: Putus Nyambung Seperti Pacaran | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Prof BUS Kembali Jabat Dekan FK Usai Diberhentikan, Rektor Unair: Putus Nyambung Seperti Pacaran

Editor: Novandryo
Wartawan: M Sulthon Neagara
Selasa, 09 Juli 2024 17:30 WIB

Prof. Budi Santoso menjabat tangan Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih usai diangkat kembali menjadi Dekan FK Unair

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Kegaduhan akibat pemecatan Prof. Budi Santoso Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga akhirnya menemukan jalan keluar.

Rektor Universitas Airlangga, Prof Mohammad Nasih membatalkan pemecatan Prof Budi Santoso hari ini Selasa (9/7/2024).

Prof Mohammad Nasih Rektor Universitas Airlangga mengumumkan pembatalan itu melalui konferensi pers pertama usai salat ashar di Masjid Ulul Azmi area Kampus C , Selasa sore pukul 15.00 WIB.

Dengan begitu, Prof Budi Santoso yang karib disapa BUS itu kembali menjabat sebagai Dekan FK.

Dirinya juga meminta maaf atas komentarnya yang dinilai mewakili insitusi terkait penolakan adanya tenaga dokter asing.

“Alhamdulillah semua sudah berakhir, saya secara pribadi mengaturkan maaf pada Bapak Rektor, mungkin saya bermaksud mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan sehingga saya menggunakan institusi, ini mungkin salah saya," kata Prof BUS.

Prof BUS pun mengaku jika Rektor sudah memaafkan kesalahannya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Rektor , Prof Mohammad Nasih mengatakan jika Prof BUS sudah bisa kembali bekerja pada Rabu besok.

“Mulai besok pagi beliau sudah ngantor kembali,” ujarnya.

mengibaratkan masalah pemecatan ini sepeti halnya pasangan yang tengah berpacaran.

“Ini kan biasa saja. Jadi sampeyan ketemu, pacaran terus ada masalah apa tiba-tiba putus kan biasa. Jadi, tidak usah baperan. Tapi, Insya Allah semua sudah oke, kami sudah baca surat Prof BUS dan sudah kami angkat kembali jadi Dekan FK,” ungkapnya.

Namun, dirinya enggan membahas lebih jauh soal landasan pemecatan prof BUS yang dinilai ada intervensi dan sarat muatan politis.

“Itu masa lalu, yang penting sekarang kita fokus ke depan untuk yang kita cintai,” pungkasnya. (msn/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video